Menurut Suryandi, Indonesia masih mengimpor barang petrokimia.
Oleh karena itu, Chandra Asri berencana mengoptimalkan kapasitas produksinya.
Sedangkan untuk pendapatan tahun ini, kemungkinan besar perseroan akan mencatatkan pendapatan serupa dengan yang tercatat pada tahun 2023.
Chandra Asri Group kini mencari industri infrastruktur untuk memperkuat kinerjanya.
Berbeda dengan sektor infrastruktur yang lebih stabil, industri petrokimia cenderung berfluktuasi karena dipengaruhi oleh pasokan dan permintaan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang