Beritantb - Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor wisata alam di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, mengalami lonjakan yang luar biasa dalam lima tahun terakhir (2009-2023).
Balai TNGR mencatat, PNBP mengalami peningkatan dari Rp3,93 miliar pada 2019, meningkat menjadi Rp14,71 miliar pada 2023, atau naik sebesar 274 persen. Total capaian PNBP dalam kurun waktu lima tahun tersebut mencapai Rp41,16 miliar.
Kepala Balai TNGR, Dedy Asriady, menjelaskan kenaikan PNBP tersebut sejalan dengan peningkatan jumlah pengunjung yang datang ke kawasan wisata alam yang memiliki puncak tertinggi ketiga di Indonesia itu.
Baca Juga: Gunung Rinjani Pendam Harta Karun Bisa Bikin Orang Kaya, Apa itu? Simak Ulasannya
Jumlah pengunjung TNGR pada 2019 sebanyak 83.518 orang, sedangkan pada 2023 mencapai 831.918 orang, atau naik sebesar 896 persen.
"Meningkatnya jumlah pengunjung dan penerimaan PNBP TNGR tidak lepas dari penerapan beberapa kebijakan strategis yang dilakukan," katanya.
Beberapa kebijakan tersebut, kata dia, di antaranya adalah diversifikasi destinasi wisata alam.
Baca Juga: Mahasiswa Unram Wisuda di Puncak Gunung Rinjani
Hal itu bertujuan untuk memecah minat pengunjung yang sangat dominan pada wisata alam pendakian dengan mengkluster menjadi destinasi wisata alam pendakian dan destinasi wisata alam non pendakian.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menambah jumlah destinasi wisata alam di TNGR. Dari tiga jalur wisata pendakian pada 2017, yaitu jalur Senaru, Sembalun, dan Timbanuh, bertambah menjadi empat jalur pada 2019 dengan penambahan jalur Aik Berik.
"Kemudian, pada 2021, jumlah jalur wisata pendakian menjadi enam dengan penambahan jalur Torean dan Benang Stokel," sebut Dedy.
Artikel Terkait
Dirut KCIC soal Utang Whoosh: Kita Serahkan ke Danantara
Impor Barang Bekas ke RI Meledak, dari 7 Ton jadi 3.600 Ton
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”