Sofwan menilai bahwa prioritas utama saat ini adalah memastikan Indonesia tetap menjadi destinasi investasi yang menarik bagi investor global.
Baca Juga: Fakultas Ushuluddin Aktif dalam Pendampingan Pengisian SKP 2023 Gunakan Aplikasi E-Kinerja BKN
Salah satu langkah kunci adalah menciptakan kebijakan yang tepat untuk mengantisipasi kebutuhan energi di masa depan dan sekaligus memenuhi kebutuhan saat ini, terutama dalam menghadirkan energi rendah karbon.
"Strategi untuk memaksimalkan cadangan ini harus dilakukan secara bertahap. Dalam jangka pendek, fokus perlu diberikan pada menjalankan kembali proyek-proyek gas yang tertunda karena tantangan pada Mergers and Acquisition (M&A) dan keterbatasan keuangan," tambah Sofwan.
Pengembangan Blok Masela dan IDD dianggap sangat penting, dan keberhasilan pengembangan keduanya bergantung pada harga gas. Sofwan juga menyoroti pentingnya penyesuaian dengan kebijakan rendah karbon, peningkatan daya tarik fiskal proyek-proyek, dan infrastruktur yang memadai.
"Pengembangan infrastruktur dan konektivitas sangat penting untuk mengeksploitasi penemuan di deepwater. Penyesuaian kebijakan penetapan harga gas domestik dan meningkatkan permintaan gas yang stabil juga sangat penting," katanya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jambione.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang