Baca Juga: OJK Tangkap Pelaku Asuransi Ilegal di Riau
Dengan kegiatan ToT ini, ia berharap para volunteer dapat mengenali lembaga jasa keuangan yang legal, dan ragam produk layanan keuangan yang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan.
Selain itu, mengetahui cara menghindari berbagai penawaran investasi ilegal yang berpotensi merugikan masyarakat.
"Dengan bekal ilmu membuat seseorang mampu mengubah dunia, terutama di tangan anak muda Indonesia yang kreatif, inovatif, dan kolaboratif," katanya.
Adapun yang mengisi mater dalam kegiatan ToT Gerakan Mengajar Desa tersebut , dari OJK NTB, Bursa Efek Indonesia (BEI) NTB, Bank NTB Syariah, dan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) NTB.
OJK NTB menyampaikan materi mengenai tugas dan fungsi OJK, mekanisme pengaduan dan penyelesaian sengketa melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), serta tips mengenali penawaran investasi dan pinjaman online ilegal.
BEI NTB memaparkan materi pengenalan mengenai pasar modal dan perlunya berinvestasi sejak dini.
Di sisi lain, Bank NTB Syariah mengenalkan produk dan layanan perbankan, karakteristik, manfaat dan risiko produk perbankan syariah, serta tips memilih dan menggunakan produk perbankan syariah.
Pemateri dari AAUI NTB menghadirkan narasumber dari Asuransi Umum Bumida yang memperkenalkan asuransi usaha ternak sapi/kerbau. Selanjutnya BRI Danareksa Sekuritas memaparkan materi cara berinvestasi secara aman dan nyaman di pasar modal dengan risiko minimal. (*)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: beritantb.co.id
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang