Meutya mengatakan bahwa kasus penganiayaan oleh prajurit TNI merupakan masalah serius yang harus segera diselesaikan.
Ia meminta agar TNI tidak hanya fokus pada pemberian sanksi kepada pelaku, tetapi juga pada mencari akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut.
"TNI harus mencari akar permasalahannya. Apakah karena masalah disiplin, masalah kesejahteraan, atau masalah lainnya.
Baca Juga: PDI-P Boyolali Ungkap Penderitaan Relawan: Diduga Dianiaya oleh Oknum TNI, Trauma Berkepanjangan
Jika masalahnya adalah disiplin, maka TNI harus meningkatkan disiplin prajuritnya. Jika masalahnya adalah kesejahteraan, maka TNI harus meningkatkan kesejahteraan prajuritnya," kata Meutya.
Meutya berharap agar TNI dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah terjadinya kasus penganiayaan oleh prajurit TNI di masa depan.
Ia meminta agar TNI dapat memberikan pendidikan dan pelatihan yang lebih baik kepada para prajuritnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: begayepontianak.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
UAS Bantah Gubernur Riau Kena OTT KPK, Cuma Dimintai Keterangan Katanya
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut terkait Kasus Whoosh
Kasus Ijazah Jokowi Masuk Babak Baru, Selangkah Lagi Ada Tersangka
Tak Peduli Luhut, Jokowi atau Siapa pun, Semua Harus Diperiksa di Kasus Whoosh