NARASIBARU.COM - Ketidakpercayaan publik terhadap Polri sudah berlangsung sejak Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi berkuasa pada 2014.
Demikian dikatakan peneliti media dan politik Buni Yani kepada RMOL, Selasa 13 Mei 2025.
"Jokowi diduga menggunakan polisi untuk melakukan kriminalisasi lawan politik," kata Buni Yani.
Buni Yani melihat, saat ini pun Polri masih di bawah pengaruh kekuasaan Jokowi dengan masih menjabatnya Kapolri Sigit Listyo Prabowo.
"Jenderal Listyo dikenal sebagai orang kepercayaan Jokowi," kata Buni Yani.
Karenanya, kata Buni Yani, melihat hal ini, ketidakpercayaan publik terhadap polisi akan berlaku adil dan profesional masuk akal. 
"Opini publik mengatakan Jokowi kemungkinan besar akan menang dalam hal sengketa ijazah palsu," kata Buni Yani.
Publik curiga polisi akan membantu Jokowi dalam hal mengalihkan fokus perkara dari keaslian ijazah Jokowi menjadi pasal penghinaan dan pencemaran nama baik.
"Tentu kita tidak mau hal ini terjadi. Presiden Prabowo Subianto harus turun tangan menjadikan hukum sebagai panglima untuk menenteramkan rakyat," pungkas Buni Yani.
Sumber: rmol
                            
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Terjaring OTT KPK, Anak Buah Cak Imin Ini Punya Harta Rp4,8 Miliar
Khawatir Diganggu, Subhan Palal Rahasiakan Saksi Ahli Ijazah Gibran
UAS Bantah Gubernur Riau Kena OTT KPK, Cuma Dimintai Keterangan Katanya
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut terkait Kasus Whoosh