NARASIBARU.COM - Pengamat politik dan media Asia Tenggara, Buni Yani, mengungkapkan kecurigaannya terhadap perlakuan istimewa aparat kepolisian terhadap mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kasus dugaan ijazah palsu yang tengah disorot publik.
Dalam pernyataannya, Buni Yani menyebut pemeriksaan Jokowi oleh penyidik Bareskrim Polri berlangsung sangat singkat—hanya sekitar satu jam dengan 22 pertanyaan.
Namun bukan hanya soal waktu pemeriksaan yang jadi sorotan, melainkan juga fakta bahwa ijazah Jokowi yang sempat diserahkan sebagai barang bukti, kini justru diambil kembali oleh yang bersangkutan.
“Sejak kapan barang bukti yang sudah disita untuk keperluan penyelidikan bisa diambil kembali oleh terlapor?” ujar Buni kepada wartawan, Rabu (21/5/2025).
“Ini bukan praktik hukum yang lazim dan justru menimbulkan pertanyaan besar: apakah ada upaya melindungi Jokowi dari jeratan hukum?”
Ia menegaskan bahwa tindakan seperti ini dapat memperburuk citra kepolisian sebagai lembaga penegak hukum yang independen.
Masyarakat pun, menurutnya, tidak akan tinggal diam melihat dugaan ketidakadilan ini.
“Rakyat menuntut kepolisian berlaku adil dan tidak menjadi alat kekuasaan Jokowi, seperti yang terjadi selama 10 tahun masa pemerintahannya,” tegas Buni Yani.
Roy Suryo Ungkap 'Kejanggalan' Jokowi Diperiksa Bareskrim Kurang Dari Satu Jam Rampungkan 22 Pertanyaan
NARASIBARU.COM - Pakar telematika yang juga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo merasa heran dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi menjawab 22 pertanyaan dalam waktu kurang satu jam.
Pertanyaan yang dijawab ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu saat dimintai klarifikasi oleh Mabes Polri sebagai terlapor.
Sebagaimana diketahui, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dilaporkan TPUA terkait dugaan ijazah palsu.
Dengan adanya pemeriksaan Jokowi itu menurut Roy Suryo menunjukkan bahwa semua orang sama di mata hukum.
Namun bagi, ada momen yang membuatnya merasa lucu dan heran. Yakni terkait lamanya pemeriksaan yang dilakukan penyidik Mabes Polri. Sebab, menurutnnya pemeriksaan itu terlalu cepat.
"Cuman ada yang lucu ya, kenapa, Jokowi itu hadir pada jam 09.42, kemudian sudah keluar pada jam 10.47," ujar Roy Suryo dilansir dari tayangan KompasTv, Rabu (21/5/2025).
Jadi artinya apa?
Roy Suryo mengatakan pemeriksaan atau permintaan klarifikasi terhadap Jokowi itu sekitar satu jam.
"Hanya dalam waktu satu jam kurang, belum itu dihitung waktu berjalannya, waktu duduk dan lainnya."
"Artinya kalau tadi kemudian dikatakan ada 22 pertanyaan, ini luar biasa sama Mabes Polri. Cepat sekali, harus dikasih award. Seseorang bisa diperiksa dengan 22 pertanyaan."
"Dan alhamdulillah di acara Kompas Petang ini ternyata terungkap dari kuasa hukumnya hanya delapan pertanyaan ternyata, come on,"
"Apa ini? kok klarifikasi kok hanya delapan pertanyaan? dan delapan itu katanya ditanya soal yang sangat detail mulai dari SD, SMP, SMA kemudian katanya ada soal kuliah skripsi,"
Dia kemudian mengajak menghitung kira-kira jumlah pertanyaan yang muncul dari topik tersebut.
Dikatakan Roy Suryo, pertanyaan pertama penyidik biasanya adalah apakah Anda sehat jasmani rohani?
Kedua biasanya identitas, kemudian yang ketiga biasanya terus riwayat hidup dan sebagainya.
"Terus baru nanti dua pertanyaan terakhir itu adalah soal apakah Anda ingin yang ditambahkan, kemudian ada keterangan lain."
"Nah, jadi berapa sebenarnya pertanyaannya? Jadi ini membuat logika akal sehat kita selaku masyarakat itu bertanya 'kenapa masih ada perlakuan yang super istimewa, red carpet, terhadap seseorang yang katanya sudah tidak lagi menjabat, padahal kita tahu dia masih dewan pengarah," ucapnya.
Untuk itu dia meminta kepada institisi kepolisian agar tidak membuat hal yang blunder.
Hal yang membuat masyarakat bertanya-tanya terkait pemeriksaan Jokowi tersebut.
"Tolonglah kepolisian jangan kemudian membuat hal-hal yang membuat blunder atau membuat pertanyaan dari masyarakat 'jangan-jangan di pemeriksaannya tidak objektif atau jangan-jangan tidak independen' karena terbukti kalau itu dikatakan awalnya 22 pertanyaan pertanyaan ternyata hanya delapan pertanyaan."
"Dan itu dalam waktu 1 jam luar biasa cepat, belum lagi dengan adanya pengembalian yang kembalikan ijazahnya katanya. Padahal ijazah itu kan mau diteliti ya lah kalau mau diteliti harusnya ditinggal dulu ya mungkin bukan disita tapi artinya ditinggal dulu untuk pemeriksaan di Labfor,"
Menurutnya, pemeriksaan keterangan terhadap Jokowi tersebut hanya formalitas semata.
"Kenapa ini bisa cepat sekali dan kemudian kenapa hanya semacam kayak formalitas saja gitu," tandasnya.
Jokowi Ambil Ijazah Aslinya
Usai diperiksa Bareskrim Polri hari ini, Jokowi mengaku dicecar 22 pertanyaan.
"Ada 22 pertanyaan yang tadi disampaikan, ya sekitar ijazah, dari SD, SMP, SMA sampai universitas. Juga yang berkaitan dengan skripsi dengan kegiatan saat mahasiswa. Saya kira di sekitar itu," kata Jokowi di Gedung Bareskrim Polri.
Selain memberi klarifikasi, kedatangannya juga untuk mengambil ijazahnya yang diserahkan ke Bareskrim Polri beberapa waktu lalu.
"Hari ini saya mendapatkan undangan dari Bareskrim untuk keterangan atas aduan dari masyarakat pada Bareskrim dan saya memenuhi undangan itu. Sekaligus saya mengambil ijazah lalu diantarkan ke Bareskrim. Sudah saya ambil," kata Jokowi.
Sumber: SuaraNasional
Artikel Terkait
Prof Daniel Muhammad Rosyid: UUD 2002 Lahirkan Jokowisme dan Korporatokrasi!
Jokowi Bisa Jawab 22 Pertanyaan Polisi Dalam 1 Jam, Rocky Gerung: Aneh dan Tidak Masuk Akal!
Dipolisikan Usai Koar-Koar Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo dkk ke Komnas HAM: Kami Dikriminalisasi!
Pemeriksaan Jokowi Hanya Satu Jam, Rocky Gerung: Saya Pernah Diperiksa Minimal 4 - 5 Jam untuk 20 Pertanyaan