”Orangnya normal, tapi saluran spermanya buntu. Buntu karena genetik juga bisa. Buntu karena infeksi bisa juga. Karena itu, hal yang pertama dilakukan adalah analisis sperma,” ujar Aucky Hinting.
Baca Juga: Benarkah Ganja Merusak Kualitas Sperma? Para Penelitian Ungkap Faktanya
Ketika setelah hasil analisis spermanya nol, lanjut Aucky Hinting, pasien harus periksa darah hormon. Pasien akan dilihat FSH dan testosteron. Di RSIA Ferina, masih kata Aucky Hinting, pasien bisa melakukan beberapa layanan. Seperti stimulasi spermatogenesis hingga kultur embrio dengan teknologi timelapse.
”Kalau FSH dan testosteron normal pasien masuk dalam dugaan saluran buntu. Buntu karena apa? Karena bawaan atau penyebab lain seperti infeksi. Kalau hormone FSH rendah harus disuntik. Tapi, jika FSH tinggi kerusakan maka kerusakan di testis,” imbuh Aucky Hinting.
Selain ketiga hal itu, Aucky Hinting menyampaikan, gaya hidup yang tidak sehat juga menjadi pengaruh. Misalnya, pekerja yang tidak mengenal waktu dan mudah stres, lalu menggunakan celana yang super ketat.
Baca Juga: Tak Hanya Kaya Akan Vitamin, Pahami 5 Manfaat Daun Salam Untuk Kesehatan dan Fungsi Ginjal
”Jangan pakai celana ketat, biarkan bebas,” tambah Aucky Hinting.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
HINDARI OBESITAS ! Pahami Penyebab dan Ragam Penyakit yang Dapat Mengganggu Aktivitas
Mulai Umur Berapa Pengukuran Tensimeter Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Hipertensi?
Langkah-langkah Membedah Kesehatan Tulang: Panduan untuk Mengenali Tulang yang Sehat
Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS Kesehatan: Syarat, Prosedur, dan Biaya yang Ditanggung