Meningkatkan Kesadaran HIV/AIDS dengan Mengetahui Cara Penularan, Gejala, Pencegahan, dan Peran Kita dalam Menciptakan Masyarakat yang Lebih Sehat

NARASIBARU.COM - Pelajari tentang HIV/AIDS, cara penularannya, gejalanya, dan langkah-langkah pencegahannya.

Tingkatkan kesadaran akan HIV/AIDS untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat. Baca artikel ini untuk informasi lengkap tentang HIV/AIDS dan pentingnya langkah preventif dan kesadaran akan penyakit ini.

HIV/AIDS adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh virus HIV. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Pengetahuan tentang cara penularan HIV/AIDS, gejala-gejala yang muncul, serta langkah-langkah pencegahannya sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit ini.

Dalam artikel ini, kami akan memberikan informasi lengkap tentang HIV/AIDS, termasuk cara penularannya, gejala-gejalanya, langkah-langkah pencegahannya, dan pentingnya kesadaran untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat.

Baca Juga: Mengenal Hepatitis dari Jenis, Gejala, dan Cara Pencegahannya untuk Kesehatan Hati yang Optimal

1. Cara Penularan HIV/AIDS:
HIV dapat ditularkan melalui beberapa cara, antara lain:

• Hubungan seksual: HIV dapat ditularkan melalui hubungan seksual, baik heteroseksual maupun homoseksual. Penggunaan kondom saat berhubungan seksual dapat membantu mencegah penularan HIV.
• Pembagian jarum suntik: Penggunaan jarum suntik yang sudah terkontaminasi HIV dapat menyebabkan penularan virus. Hindari berbagi jarum suntik dengan orang lain.
• Transfusi darah atau produk darah yang terinfeksi: Sebelum transfusi darah, pastikan bahwa darah yang digunakan sudah melalui proses pemeriksaan HIV. Pemantauan dan pengujian yang ketat dilakukan di fasilitas kesehatan untuk mencegah penularan HIV melalui transfusi darah.
• Dari ibu ke bayi: Seorang ibu yang terinfeksi HIV dapat menularkan virus ini kepada bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Dalam kasus ini, pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi dapat dilakukan melalui pengobatan antiretroviral selama kehamilan dan persalinan, serta memberikan pengganti ASI kepada bayi.