Pasien itu pun harus menjalani perawatan di rumah sakit serta dipasang selang. Setelah lakukan biopsi serta operasi, dokter tidak mendapati tanda-tanda tumor ataupun kanker.
Dokter menyimpulkan sebab paru bocor pasien itu karena menggunakan vape terus-menerus.
"Setelah selesai dioperasi, dikeluarkan cairannya, paru-parunya bisa dikembangkan kembali, disuruh berhenti merokok vape, habis itu tidak kambuh-kambuh lagi. Penyebabnya kemungkinan besar karena vape," ucap Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) tersebut.
Paru bocor adalah kondisi saat udara masuk ke ruang antara dinding dada dan paru-paru yang disebut ruang pleura. Tekanan udara ini membuat paru-paru menciut dengan sendirinya.
Prof. Agus juga menjelaskan bahwa dari berbagai jurnal kesehatan di dunia telah membuktikan vape berdampak buruk terhadap kesehatan, khususnya gangguan fungsi paru.
Menurut Journal National Academic of Science yang me-review 800 riset kesehatan, dan menyimpulkan bahwa rokok elektronik atau vape dapat menimbulkan dampak buruk pada kesehatan karena mengandung beberapa bahan berbahaya serta toksik.
"Ada berbagai macam penyakit yang disebabkan karena rokok, mulai dari iritasi saluran napas, meningkatkan gejala pernapasan bronkitis, asma, PPOK (Penyakit paru obstruktif kronis), pneumonia, hingga kanker paru," tuturnya.(*)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kaltenglima.com
Artikel Terkait
HINDARI OBESITAS ! Pahami Penyebab dan Ragam Penyakit yang Dapat Mengganggu Aktivitas
Mulai Umur Berapa Pengukuran Tensimeter Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Hipertensi?
Langkah-langkah Membedah Kesehatan Tulang: Panduan untuk Mengenali Tulang yang Sehat
Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS Kesehatan: Syarat, Prosedur, dan Biaya yang Ditanggung