Selain mengurangi konsumsi garam, Pringgodigdo menambahkan bahwa olahraga tetap menjadi solusi efektif dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan tubuh, termasuk hipertensi dan penyakit ginjal.
"Dianjurkan untuk olahraga secara rutin. Tidak harus olahraga berat, yang penting rutin melakukan aktivitas fisik, misal berjalan 10 ribu langkah per hari," tutur Pringgodigdo.
Baca Juga: Diabetes dan Prediabetes, Perbedaan, Gejala, dan Cara Pencegahannya
Pringgodigdo juga mengingatkan akan pentingnya serius memperhatikan penyakit ginjal karena gejalanya sering tidak terdeteksi hingga mencapai stadium tinggi.
Dia menekankan bahwa penderita hipertensi dan penyakit ginjal pada usia muda terus meningkat.
Salah satu gejala yang perlu diwaspadai adalah urine berbusa, namun Pringgodigdo menegaskan bahwa jika sudah terjadi berbusa, itu bisa dianggap sebagai tanda terlambat.
Oleh karena itu, pemeriksaan rutin ke dokter sangat dianjurkan.
Hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko seperti merokok dan menjalani pola makan sehat dengan mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jagosatu.com
Artikel Terkait
HINDARI OBESITAS ! Pahami Penyebab dan Ragam Penyakit yang Dapat Mengganggu Aktivitas
Mulai Umur Berapa Pengukuran Tensimeter Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Hipertensi?
Langkah-langkah Membedah Kesehatan Tulang: Panduan untuk Mengenali Tulang yang Sehat
Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS Kesehatan: Syarat, Prosedur, dan Biaya yang Ditanggung