Sudah WFH Tapi Polusi Udara Jakarta Masih Tinggi? Heru Budi: Berarti dari Industi dan PLTU

- Kamis, 31 Agustus 2023 | 11:00 WIB
Sudah WFH Tapi Polusi Udara Jakarta Masih Tinggi? Heru Budi: Berarti dari Industi dan PLTU


Menurutnya, apabila upaya itu sudah dilakukan, tetapi polusi masih belum turun, maka industri patut dicurigai sebagai sumber polusi udara Jakarta. “Oh ini berarti dari industri. Ya kalau musim kemarau harusnya jangan pakai batu bara, pakai gas. Harusnya, kalau menurut saya tapi kan nanti dari sisi nilai operasinya tinggi nggak?,” ujarnya.


Tidak menampik, Heru mengakui bahwa masalah infrastruktur masih menjadi kendala. Mengingat untuk membangun jaringan gas prosesnya cukup rumit.


sebelumnya, TEMPO mendapat informasi dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto bahwa ada beberapa industri di Jakarta Utara yang berniat shifting atau beralih ke gas sebagai bahan bakar dalam operasinalnya.


Lantaran tidak adanya jalur pipa atau infrastruktur yang menunjang penggunaan gas, maka mau tidak mau, industri tersebut membakar turbinnya dengan batu bara.


“Bercandaan lagi nih, kalau dia (industri) mau mengurangi polusi, pakai aja hasil produksi RDF kita. Polutannya lebih rendah dari batu bara. Kalau mau, sekalian promosi,” guyonan Heru.


Namun demikian, Heru Budi membenarkan belum tersediannya infrastruktur jaringan gas yang memadai. “Itu benar. PN Gas berdiskusi dengan saya. Mereka ingin masuk ke lokasi-lokasi industri. Dia minta izin perpipaan dan segala macam. Mereka sih sudah ada blueprint-nya,” kata dia.


Menurutnya, saat ini PAM kan akan melakukan pipanisasi dan dirinya berinisiatif untuk mengajak PNG ikut dalam proyek tersebut membangun jaringan gas. “Itu kan berapa ribu kilo ya. Kalau dihitung gini-gini, semua jalan-jalan. Sekalian aja gas masuk disitu. Bareng. Nanti saya panggil. Sekalian gas masuk disitu. Sekalian ducting masuk disitu,” ujarnya. 


Sumber: tempo


Halaman:

Komentar

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler