Sebab itu, kata dia, galeri seolah menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar namun tetap waspada menghindari penularan.
Baca Juga: Jalan Warga Ditutup, Pemkot Somasi Pengelola Mal Jambu Dua Kota Bogor
"Dengan diresmikan Galeri Arsip COVID-19, memberikan pembelajaran pada kita bahwa saat ini tingkat bed occupation rate (BOR) rumah sakit masih aman, Positivity rate masih aman, maka dengan galeri menunjukkan bagaimana semangat keberhasilan kita melawan gelombang COVID-19," kata dia.
"Kita semua tahu caranya yakni menjalankan protokol kesehatan, dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat), lalu bagi yang sakit menggunakan masker," tambahnya.
Ia mengenang bagaimana saat awal pandemi COVID-19 muncul, yang mana tidak ada satupun negara yang tidak kebingungan karena tidak ada yang pernah menghadapi virus ini sebelumnya.
Baca Juga: Persebaya Surabaya Didenda 220 Rupiah Juta oleh PSSI, Klub Siap Ajukan Banding
Lalu, sambung Bey, sempat juga terjadi perdebatan apakah Indonesia akan lockdown atau tidak, karena beberapa negara maju melakukan lockdown tapi Indonesia tidak.
"Di sinilah pentingnya dokumentasi seperti itu. Mungkin kalau ada perbedaan dengan negara lain yang lockdown nanti ada jawabannya. Bahwa masih banyak penduduk kita hidup dari penghasilan harian, jadi bayangkan kalau harus lockdown bagaimana mereka hidup, akan berdampak pada APBN kita yang tidak kuat menampung," ucap dia.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: metropolitan.id
Artikel Terkait
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang