Dalam persidangan pada Oktober 2023 lalu, saat dirinya hadir dengan menggunakan kursi roda, Lukas terbukti melakukan korupsi dan menerima gratifikasi senilai Rp19,6 miliar.
Di samping itu Lukas juga disebut – sebut menerima gratifikasi Rp1,9 miliar sejak dirinya menjabat sebagai Gubernur Papua periode 2013-2018 dan periode 2018-2023.
Di tengah pemeriksaan yang dilakukan oleh KPK, Lukas Enembe sempat meminta izin untuk berobat ke Singapura pada akhir 2022 lalu.
Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Politik dan Media, Kastorius Sinaga, juga angkat bicara terkait Lukas yang berobat hingga ke Singapura.
Ia mengatakan, izin yang diberikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian tidak berhubungan dengan proses hukum yang saat ini sedang dilakukan KPK, termasuk penetapan Lukas Enembe sebagai tersangka oleh KPK.
Bahkan Kemendagri tidak ikut campur dengan proses hukum yang sampai saat ini tengah dijalani Lukas
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: metropolitan.id
Artikel Terkait
Muncul Lagi ke Publik, Sahroni Ngaku Sembunyi di Plafon saat Rumah Dijarah: Saya Jatuh, Kolor Saya Diambil
Tawuran di Sawangan Depok, Dua Pelajar Sekarat di Jalan Kena Bacok
Motor Bermasalah Diisi BBM Pertalite, Pertamina Siapkan Ganti Rugi
Rini Soemarno Ikut Bertanggung Jawab Proyek Kereta Cepat