Karena itu, dia mendorong agar keluarga-keluarga di kabupaten Bogor bisa memanfaatkan lahan-lahan sempit untuk budidaya ikan lele dengan sistem biofolk. Lebih jauh, dia menyatakan bahwa pihaknya selama ini ikut terjun memberi pelatihan mengenai budidaya lele sistem biofolk.
Baca Juga: Ravindra Airlangga Dorong Budidaya Cabe dengan Skema Closed Loop Financing
Namun demikian, warga mengeluhkan kendala permodalan. Ravindra mengakui permodalan adalah salah satu kendala. Namun dia menyatakan bahwa sebenarnya ada banyak peluang bagi warga untuk mendapatkan permodalan. Persoalannya seringkali warga tidak memahami jalur dan cara mengaksesnya.
Untuk itu, Ravindra menyatakan bahwa sejauh ini dia sudah melakukan beberapa kegiatan bimbingan dan penyuluhan tentang bagaimana cara mendapatkan permodalan. Dia mengajak warga untuk terlibat dalam pelatihan-pelatihan tersebut.
“Kita kemarin melakukan bimbingan untuk mendapatkan permodalan. Dan kegiatan seperti itu akan terus kami galakkan,” ungkapnya.
Selain di Desa Cibarayut, di hari yang sama Ravindra juga menemui ratusan warga di Desa Ciburuy, Cigombong. Di hadapan warga desa Ciburuy, Ravindra menyinggung soal penanggungan sampah.
“Kabupaten Bogor memproduksi sampah sehari 2.100 ton. Sementara yang diangkut hanya 700 ton per hari. Sehingga terjadi penimbunan sampah. Kami juga memperjuangkan agar ditambahkah alat-alat pengangkut sampah,” pungkasnya.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: menit24.com
Artikel Terkait
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang