Dewan Ingatkan Perpanjangan Waktu Sekolah Terpadu Regency, Harus Rampung Akhir Bulan, Terima Siswa PPDB 2024-2025

- Senin, 15 Januari 2024 | 10:30 WIB
Dewan Ingatkan Perpanjangan Waktu Sekolah Terpadu Regency, Harus Rampung Akhir Bulan, Terima Siswa PPDB 2024-2025

“Kami menyesalkan karena sesuai dengan kontrak harusnya selesai Desember. Kalau selesai dengan cepat bisa digunakan tahun ini,” ucapnya. Doris juga mengingatkan kepada Disdikbud agar bagaimana kontraktor benar-benar memanfaatkan perpanjangan waktu dengan maksimal. Termasuk denda yang berlaku sebesar 5 persen dari nilai kontrak.

Selain itu, dia berharap Disdikbud telah memiliki kesiapan mengenai tenaga pengajar yang bertugas di sekolah terpadu. Pihaknya menyambut baik pembangunan sekolah setiap tahun. "Namun kita harus pikirkan soal tenaga pengajar atau guru terpenuhi atau tidak. Jangan sampai kita bangun sekolah, guru kurang atau bahkan tidak ada,” ungkapnya.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Parlindungan menambahkan, ikut kecewa karena sekolah belum rampung sesuai deadline sebelumnya. Namun pihaknya bisa memahami alasan kontraktor yang terlambat menyelesaikan proyek tersebut.

Berdasarkan penuturan kontraktor, salah satu faktor kendala karena sulit mendapat penyedia jasa ready mix. Sebab kini masih terpusat memenuhi permintaan material untuk pembangunan IKN. Sehingga kebutuhan kontraktor bisa mendapatkan ready mix agak tertunda.

"Balikpapan belum banyak perusahaan ready mix. Kami berharap progres pembangunan sekolah bisa mencapai 96 atau 98 persen sampai 31 Januari 2024,” ungkapnya. Selanjutnya Komisi IV akan memanggil pihak kontraktor dalam rapat dengar pendapat. Mereka memastikan komitmen kontraktor dalam penyelesaian proyek.

Baca Juga: Proyek Sekolah Terpadu Regency Dipastikan Molor

Seperti diketahui, pembangunan SD 016 Balikpapan Selatan dan SMP 26 Balikpapan menghabiskan anggaran Rp 33 miliar. Skema tahun jamak atau multiyears yang berasal dari APBD Balikpapan. Proyek ini telah berjalan sejak 24 November 2022 hingga 19 Desember 2023. Sekolah berdiri di atas lahan 1,5 hektare. (dina/ms/kp)

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: balpos.com


Halaman:

Komentar