"Situasi ini membuat orang-orang yang mendedikasikan diri di Haiti merasa sedih dan takut. Semoga solidaritas umat bakti Haiti dan dunia membantu mereka mengatasi cobaan berat ini," ujar Bonhomme.
Penculikan ini terjadi di tengah serangan geng bersenjata yang mengancam keamanan kota, meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya kekerasan.
Kejadian ini juga terjadi setelah serangan pada hari Kamis di lingkungan Solino yang sebelumnya dianggap aman.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa gerombolan geng bersenjata menguasai sekitar 80 persen wilayah Port-au-Prince.
Dugaan pembunuhan terhadap sekitar 4.000 orang dan penculikan 3.000 orang lainnya pada tahun sebelumnya menunjukkan kesulitan yang dihadapi oleh pihak kepolisian.
Lita Saintil (52), seorang pedagang kaki lima, menyaksikan kekacauan tersebut dan melarikan diri dari Solino bersama keponakannya setelah terjebak dalam rumah oleh tembakan berjam-jam.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: porosjakarta.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang