Ahmad Sofian menambahkan, pada simulasi ini masyarakat diberikan arahan sesuai dengan Pemilu yang akan dilaksanakan pada Februari 2024 nanti. Mulai dari pintu masuk, mencocokan KTP dengan data yang dikantongi petugas.
Lalu warga diminta untuk menunggu giliran pencoblosan, selanjutnya diberikan surat suara yang jumlahnya dan melakukan pencoblosan di bilik suara. Sampai padasetiap kertas yang sudah dicoblos dimasukan ke dalam kotak surat suara secara terpisah sesuai dengan warna kertas.
“Jadi simulasi ini kita lakukan secara rinci, sesuai dengan pelaksanaannya nanti,” tambahnya. Setelah pemilih selesai memilih, panitia KPPS akan memberikan tanda kepada warga apabila sudah mencoblos,” kata Ahmad Sofian.
Simulasi ini juga akhirnya menemukan keluhan dari warga yang sudah berusia lanjut, yaitu surat suaranya kebesaran dan kebanyakan jadi bingung untuk mencoblos.
Menanggapi hal tersebut Ketua PPK Cipayung, Adi Abdul Halim mengungkapkan, kegiatan simulasi ini sangat didukung oleh KPU Kota Depok agar pemilih dan petugas KPPS bisa memahami alur dari Pemilu 2024.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radardepok.com
Artikel Terkait
Mau ke Bandara, Wanita dari Depok Diperkosa Sopir Taksi Online di Bahu Tol
Saat Dua Raja Keraton Surakarta Salat Jumat Bareng di Masjid Agung tapi tak Saling Sapa
Pria Bandung Bobol Situs Kripto asal Inggris hingga Raup Rp6,6 Miliar, Begini Modusnya
Kakaknya Dituding Autis, Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Buat Sayembara 10.000 Dolar Buat Cari Pelaku