Metopolitan.id- Kasus pelecahan siswi kelas IV SD di Klapanunggal telah ditangani pihak kepolisian. Sementara itu, korban berinisial N sempat mendapatkan pemeriksaan di Klinik Hati Bunda pada Senin, 29 Januari 2024. Berikut 3 (tiga) fakta hasil pemeriksaan siswi N, korban pelecehan seksual.
1. Muncul Kekhawatiran di Raut Wajah Korban saat Diperiksa
Sebagai Pemeriksa dari Klinik Hati Bunda, Psikolog Jaslinder memberikan hasil observasi yang dilakukan. Ini setelah pihaknya meminta keterangan dari ibu korban berinisial LF dan korban berinisial N.
“N tampak cukup mampu menyampaikan peristiwa yang ia alami dengan cukup lugas. N cenderung menghindari kontak mata yang lama dengan pemeriksa sehingga saat berkomunikasi dan berinteraksi arah pandang mata N tidak fokus kedepan menatap pemeriksa. Tampak ada kekhawatiran dari raut wajah N,” kata Jaslinder dari keterangan tertulis yang dikutip Rabu, 31 Januari 2024.
2. Korban Mengakui telah Mendapat Perlakuan Tak Senonoh dari Sang Guru
Pemeriksa dari Klinik Hati Bunda, Psikolog Jaslinder juga menyampaikan kesimpulan dari hasil pemeriksaan. Jaslinder menyatakan bahwa N telah menjadi korban pelecehan seksual oleh gurunya sendiri yang berinisial W.
“Berdasarkan penuturan yang disampaikan oleh orang tua dan penuturan yang disampaikan anak terdapat tindakan asusila yang dilakukan oleh W, seorang guru di salah satu SD di Klapanunggal" jelasnya.
Jaslinder juga menjelaskan bahwa tindakan tak senonoh alias asusila yang telah dilakukan guru pada siswi tersebut yakni dengan memegang kelamin anak dan mencium anak.
"Tindakan ini berdampak pada psikologis anak, anak menjadi tidak fokus belajar, merasa takut, sedih, dan khawatir,” tambahnya.
3.Merekomendasikan Pihak Sekolah agar Mengambil Langkah Represif
Sebagai pemeriksaan Jaslinder memberikan saran kepada pihak sekolah untuk menindaklanjuti kasus tersebut yang membawa dampak buruk bagi tumbuh kembang korban.
“Pihak sekolah diharapkan menindaklanjuti kasus ini dan mengambil langkah represif yang tegas untuk menghindari dampak psikologis atau trauma berkelanjutan pada anak,”tandasnya. (Devina Maranti)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: metropolitan.id
Artikel Terkait
Nunggak Pajak, Mobil yang Ditumpangi Jokowi buat Melapor Ternyata Milik Perusahaan Kahiyang Ayu
Viral Senpi Laras Panjang saat Bentrok di Kemang, Kapolres Sebut Itu Senapan Angin
Viral Bentrok Dua Massa Pakai Senpi dan Samurai di Kawasan Kemang, Ini Penjelasan Polisi
Imbas Usut Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo hingga Rismon Sianipar Alami Intimidasi