Hal ini diungkapkan Luhut saat mengunjungi Beijing Genomics Institute (BGI) di kota Shenzhen, China. Di tempat itu Luhut memberikan sedikit pengarahan kepada 20 mahasiswa Indonesia yang telah berhasil mengikuti program Workshop Biomedical dan Genomics tahap pertama dengan BGI China.
Dalam arahannya itu, Luhut bercerita seringkali kebijakan kendaraan listrik dikritik banyak orang di Indonesia. Padahal menurutnya, kebijakan ini sangat penting karena bisa kurangi besaran impor energi.
Selama ini Indonesia impor energi dalam jumlah yang banyak, dengan kendaraan listrik maka impor akan berkurang.
"Electric vehicle itu penting, karena kita US$ 35 miliar impor energi kita per tahun. Kita bisa kurangi dengan electric vehicle ini," ujar Luhut dikutip dari unggahan video di akun Instagramnya, @luhut.pandjaitan, Jumat (26/5/2023).
Luhut kemudian bicara soal pembakaran batu bara yang digunakan sebagai pembangkit listrik. Ada anggapan, kendaraan listrik tetap memiliki emisi yang besar karena listrik yang digunakan dihasilkan dengan pembakaran batu bara yang emisinya juga tinggi.
Sumber: newsworthy
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!