"Sorenya ketika jumpa pak SBY dgn berapi-api kami ngomong “pak, mohon izin kenapa foto yg ada wajah Moeldoko itu tidak diturunkan saja, diganti dgn yg lain biar wajahnya tidak ada di Museum ini, penghianat dia itu pak dst" ceritanya kala bertemu SBY.
Tapi SBY memberikan respon tak terduga. Ia enggan menurunkannya.
"Beliau kemudian menjawab kami dgn tenang, lebih kurang: “sudah gak apa-apa, kan memang dia bagian dari pemerintahan saya.
Saya yg mengangkatnya jadi KASAD dan Panglima. Ini kan Museum terkait sejarah perjalanan pemerintahan itu, kan tidak mungkin wajah dia sama sekali tidak ada di Museum ini.
Sejarah itu ya tetap sejarah tidak boleh kita hapuskan apapun kondisinya. Biarlah yang dia lakukan skrg menerima balasnya sendiri nanti. Termasuk tentu yg dia lakukan skrg ini sejarah yang juga harus kalian ingat selaku kaderkan dst. Akhirnya kami semua diam," ungkapnya.
"Dan sampai sekarang di Museum pak SBY di Pacitan, lebih kurang saya melihat ada 2 foto Moeldoko terpasang diposisi yg sangat terhormat," imbuhnya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!