"Kita khawatirkan ini rata-rata mengaku dari pesta. Respons yang kita lihat mereka makan di pesta siang hari, kejadian baru tiga sampai empat jam setelahnya baru berdatangan ke sini. Kita khawatirkan tambahan pasien masih berdatangan lagi," ujarnya.
Data sementara yang masuk sebanyak 28 orang, kemungkinan akan bertambah. Sedangkan untuk memastikan apakah makanan yang di konsumsi korban, kata dia, Dinas Kesehatan telah turun untuk mengambil sampel.
"Soal makanan itu biar teman-teman Dinas Kesehatan (teliti). Kita fokus bagaimana tindakan kegawatdaruratan pasien. Kemungkinan (banyak korban) karena tadi ada temannya pasien saat ke sini (makan di pesta) juga tiba-tiba drop. Ini kita khawatirkan ada masyarakat yang datang lagi, mudah-mudahan tidak bertambah," harapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Reserse dan Kriminal Umum (Reskrim) Polres Gowa Ajun Komisaris Polisi (AKP) Bahtiar membenarkan adanya kejadian keracunan tersebut.
Saat ini tim sedang melaksanakan penyelidikan termasuk mengambil sampel makanan tersebut. "Sementara kami sedang menyelidiki penyebabnya," kata Bahtiar dengan singkat.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!