“Yang kedua, kesepakatan pentingnya diajarkannya bahasa Tiongkok atau bahasa China, ini saya yakin punya maksud politik yang cukup misterius,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa dengan masuknya bahasa Mandarin ke dalam kurikulum pendidikan harus diwaspadai dengan betul-betul.
“Andai kata nanti politik ekonomi bahkan Han-kam kita sudah dikuasai China berkat politik Jokowi maka seperti Rusia yang melakukan rusifikasi etnik-etnik,” lanjutnya.
Menurut Amien, pemaksaan penggunaan bahasa Mandarin di Indonesia itu disebut sebagai upaya untuk Chinaisasi.
“Ini kekhawatiran yang real, bukan mengada-ada,” tutupnya.
Kunjungan Jokowi ke Negeri Tirai Bambu itu ternyata banyak mendapat kecaman dari berbagai pihak seperti dari akademisi Rocky Gerung.
Bahkan saking kerasnya kritik itu Rocky Gerung menjadi bulan-bulanan seluruh Indonesia karena diduga melakukan penghinaan. (*)
Sumber: kilat
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!