Dia mengakui tidak semua keputusan yang dibuat akan dapat menyenangkan semua orang. Namun jika para agen atau pangkalan gas elpiji tidak mau menerima silakan.
“Karena tidak mungkin keputusan dibuat bisa menyenangkan semua orang. Kalau mau menyenangkan semua orang, ya jualan es krim saja,” ucapnya.
Ahok pun mengapresiasi cara yang dilakukan Pemerintah Kota Bukittinggi dalam menyalurkan elpiji bersubsidi tepat sasaran. Salah satunya, dengan cara mengunakan Sistem Bukittinggi Hebat.
Masyarakat yang telah terdaftar dalam Sistem Bukittinggi Hebat harus menerima harga pembelian elpiji bersubsidi sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
“Nah dengan adanya kartu seperti ini, saya berharap satu Sumatera Barat bisa belajar ke pak wali (Wali Kota Bukittinggi). Gunanya kartu seperti ini, bisa diperluas. Gas ini ditulis untuk orang miskin. Kira-kira seperti itu,” kata dia.
“Makanya saya terima kasih sekali dengan pak wali. Ini kreatif. Saya rasa warga Bukittinggi beruntung punya pak wali kota ini, yang pemerhati,” pungkasnya.
Sumber: suara
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!