Ustaz Abdul Somad Ingatkan Tanpa Pengakuan Palestina, Mungkin Indonesia Tidak Pernah Berdaulat

- Rabu, 08 November 2023 | 11:30 WIB
Ustaz Abdul Somad Ingatkan Tanpa Pengakuan Palestina, Mungkin Indonesia Tidak Pernah Berdaulat



NARASIBARU.COM  - Ustaz Abdul Somad (UAS) akan pimpin Tabligh Akbar dan penggalangan dana untuk Palestina dari Bumi Melayu Riau, Jumat (10/11/2023). 


Dalam unggahan yang dibagikan diingatkan bahwa “Tanpa Pengakuan Palestina, Mungkin Kita Tidak Pernah Berdaulat”. 


Apakah maksud Indonesia Tidak Berdaulat Tanpa Pengakuan Palestina? Hal ini karena Palestina adalah satu diantara negara yang pertama mengakui kedaulatan Indonesia di masa perjuangan kemerdekaan.  


“Kalaulah mereka tidak mengakui kemerdekaan negeri ini, barangkali penjajahan terhadap kita belum juga berakhir,” dikutip dari keterangan yang ditulis dari akun tabungwakafumat_official dan  ustadzabdulsomad_official. 


Lebih lanjut dikatakan bahwa hubungan orang Melayu dengan orang Palestina tidak sekedar hubungan balas budi karena pengakuan kedaulatan negara. 


“Tapi lebih dari itu. Ada hubungan sejarah dan akidah,” tulisnya. Hal ini karena Masjidil Aqsa Kiblat Pertama umat Islam dan Masjidil Haram Ketiga setelah Baitullah di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.  


“Bagi umat Islam, perjuangan memerdekakan Al Aqsa dan peduli terhadap masyarakatnya adalah bagian dari prinsip hidup seluruh umat Islam,” tandasnya.


 Sebagai informasi, Tabligh Akbar di Bumi Riau akan dilakukan waktu Isya di Masjid Raya An Nur, Provinsi Riau. 


Peran Palestina dalam Kemerdekaan Indonesia Mufti Asal Palestina yang Berperan dalam Kemerdekaan Indonesia, Syaikh Muhammad Amin Al Husaini (wikipedia commons) Dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia ada seorang Mufti dari Palestina yang berperan besar. Beliau adalah Syaikh Muhammad Amin Al Husaini. 


Pada September 1944, Syaikh Muhammad Amin Al Husaini dengan sangat luar biasa, lantang dan semangat dalam memberikan dukungan yang sangat mutlak terhadap kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 


Syekh Muhammad Amin Al-Husaini memberi ucapan selamat pada Indonesia melalui Radio Berlin dengan berbahasa Arab yang saat itu sedang berada di Jerman.  Maka secara de facto Palestina mengakui kedaulatan Indonesia pada 6 September 1944. 


 Dukungan yang disiarkan melalui radio Jerman berbahasa Arab inilah yang kemudian menyebar di dunia Arab yang melahirkan dukungan-dukungan baru yang sangat kuat. 


Inilah yang menjadikan hubungan Indonesia dan Palestina amat dekat. Karena pada saat Palestina mengumumkan kedaulatan Indonesia, janji pemberian kemerdekaan itu masih sebatas janji dari Perdana Menteri Jepang, Koiso.



Halaman:

Komentar