Komitmennya untuk tak maju sebagai capres bila Prabowo menjadi lawannya, kata Anies, sudah ditunaikannya pada Pilpres 2019 lalu. Saat itu, ia bercerita ditawari untuk menjadi cawapres oleh Prabowo maupun tiga partai lainnya, tapi menolak.
"Jadi pada waktu itu selesai pilkada di 2017, kami sampaikan bahwa saya akan fokus di Jakarta 5 tahun, kalau ada undangan apapun saya enggak mau terlibat. Bahkan di tahun 2018 saya diundang oleh beliau (Prabowo) untuk menjadi cawapres dan saya sampaikan saya komit pada warga Jakarta," paparnya.
"Dan pada saat yang bersamaan, saya juga diminta oleh yang lain, ada 3 partai yang meminta saya untuk menjadi cawapres tahun 2019. saya diminta untuk menjadi cawapres, diminta ada saksinya di situ. Dan saya katakan tidak," imbuh Anies.
Penolakan tersebut, katanya, adalah bentuk komitmen dirinya untuk konsentrasi melaksanakan tugas di Jakarta dan tak berkontestasi melawan Prabowo dalam Pilpres 2019. "Jadi diminta jadi wakil saya tidak bersedia, diminta jadi capres pun saya tidak bersedia sampai saya tuntas di Jakarta," jelas Anies.
Sumber: jawapos
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!