MESIR, NARASIBARU.COM - Diaa El-Din Daud, seorang perwakilan di Parlemen Mesir, memicu kontroversi saat berpidato di hadapan Perdana Menteri Mostafa Madbouly.
Yaitu mendesak untuk merobek perjanjian perdamaian antara Mesir dan Israel.
Dalam pidatonya yang viral, Daud menyatakan bahwa perjanjian normalisasi tersebut menghambat negara Mesir dan tidak dapat diinterpretasikan dengan berbagai cara.
"Kita harus merobeknya demi keamanan Mesir dan dunia Arab yang kuat," ucapnya.
Daud dengan tegas mengajukan pertanyaan kritis, apakah Mesir masih harus terikat pada perjanjian tersebut di abad ini.
Jawaban dari Perdana Menteri Madbouly menekankan bahwa Mesir tidak akan menentang kesepakatan apa pun yang dapat mengancam kepentingan Arab, Palestina, dan keamanan nasional Mesir.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!