LENSA PURWAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Kang Dedi Mulyadi (KDM), memberi penjelasan makna filosofi di balik viralnya ungkapan endasmu etik yang dilontarkan Prabowo Subianto, dalam Rakornas Partai Gerindra beberapa waktu lalu.
Menurut KDM, maksud ungkapan tersebut adalah bentuk kelakar. Saat itu, Prabowo yang merupakan ketua umum partai sedang menceritakan keluh kesah, perjalanan dirinya, dalam mengusung para calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada.
"Pak Anies Baswedan itu, dicalonkan oleh Partai Gerindra dengan keringat, bercucuran air mata, para kader digerakan ke DKI, iuran loh saat itu. Kenapa saya berani ngomong gitu? Karena saya saat itu juga ikut supporting melalui partai anggota fraksi, biar kecil-kecil ikut saya turut supporting," ujar KDM, Selasa 19 Desember 2023.
Kebetulan, kata KDM, kini orang yang dicalonkan tersebut menjadi kompetitor di Pilpres 2024. Pada saat debat terlontarlah soal etik.
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!