Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti menurunnya minat anak muda untuk menikah dan memiliki anak, biaya hidup yang tinggi, kesulitan dalam mencari pekerjaan dan tempat tinggal, serta perubahan gaya hidup dan nilai-nilai sosial.
Angka kematian yang tinggi. Jepang juga memiliki salah satu harapan hidup tertinggi di dunia, yaitu sekitar 84,5 tahun pada 2020.
Namun, hal ini juga berarti bahwa Jepang memiliki banyak penduduk lanjut usia yang rentan terhadap berbagai penyakit dan kematian.
Pada 2022, angka kematian di Jepang mencapai rekor tertinggi, yaitu lebih dari 1,56 juta jiwa.
BACA JUGA: Sinopsis Bhagya Lakshmi Hari Minggu 24 Desember 2023: Lakshmi Diserang Malishka
Imigrasi yang terbatas. Jepang merupakan negara yang relatif tertutup terhadap imigran, baik dari segi kebijakan maupun budaya.
Jumlah penduduk asing di Jepang masih sangat sedikit, yaitu sekitar 2,99 juta jiwa pada 2022, atau sekitar 2,4% dari total populasi.
Hal ini tidak cukup untuk mengimbangi penurunan populasi lokal.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: purwokertoinsight.com
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!