"Dugaan terjadi pembayaran fiktif atas penyediaan proyek tersebut yang mengakibatkan timbulnya kerugian keuangan negara mencapai belasan miliar rupiah," ujar Ali Fikri.
Layanan asuransi yang diduga fiktif dalam kasus ini terkait dengan asuransi Marine Hull (jaminan asuransi kapal tenggelam, terbalik, terbakar dari rangka dan isi kapal) serta asuransi wreck removal and pollution (jaminan asuransi untuk pengangkatan kapal tenggelam dan pencemaran laut).
Baca Juga: Panduan Cara Cek Gojek Wrapped, Bisa Cek Riwayat Transaksi Selama Satu Tahun
Ali Fikri menyatakan bahwa kronologi dugaan korupsi, pihak yang ditetapkan sebagai tersangka, beserta pasal yang disangkakan, akan diumumkan lebih lanjut ketika proses pengumpulan alat bukti sudah cukup.
KPK berkomitmen untuk secara berkala menyampaikan perkembangan kasus tersebut kepada publik.
"Setiap perkembangan dari proses penyidikan perkara ini berikutnya akan kami selalu sampaikan," tandas Ali Fikri.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bicaranetwork.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!