Replika tersebut kemudian masih disimpan di Museum Wajakensis berjajar dengan replika Homo Sapiens.
Berdasarkan informasi yang beredar dari berbagai sumber, Homo Wajakensis diperkirakan telah hidup sekitar 40 ribu tahun silam di Tulungagung.
Fosil manusia purba tersebut ditemukan pada tahun 1888 oleh Van Rietschoten dan diteliti oleh Eugene Dubois.
Baca Juga: Piala Asia 2023: Timnas Indonesia Kalah 1-3 dari Irak, Wasit Buat Keputusan Kontroversial
Fosil Homo Wajakensis ditemukan di lereng pegunungan karst di barat laut Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Homo Wajakensis memiliki ciri-ciri ukuran tengkorak yang sedang dan agak lonjong, muka datar dan lebar serta memiliki akar hidung dan bagian mulut yang lebih menonjol.
Selain itu, Homo Wajakensis juga memiliki dahi yang sedikit miring dan terdapat busur kening di atas matanya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!