Kesepakatan tersebut menyusul kunjungan keluarga tawanan Israel yang ditahan di Gaza ke Qatar dan pertemuan dengan perdana menteri negara Teluk tersebut.
Qatar sebelumnya telah memediasi perundingan antara Israel dan Hamas yang berujung pada penghentian perang di Jalur Gaza selama seminggu pada bulan November lalu. Kesepakatan itu mencakup pembebasan sejumlah tawanan dengan imbalan pembebasan tahanan perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Pemboman dan serangan darat Israel sejak 7 Oktober telah menewaskan sedikitnya 24.285 warga Palestina – lebih dari 70 persen di antaranya adalah wanita serta anak-anak – dan melukai lebih dari 60.000 orang.
Dalam serangan gencarnya, Israel juga telah merusak infrastruktur sipil – termasuk rumah sakit, sekolah, dan kekayaan budaya. Tel Aviv juga memberlakukan pengepungan total terhadap wilayah kantong tersebut, melarang masuknya makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmassa.id
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!