Selain itu, ia juga mencontohkan Presiden Soekarno yang lebih tinggi dari partai yang diusungnya. Bahkan, ia juga memaparkan tokoh lainnya, seperti Gus Dur, yang juga lebih pamor ketimbang partainya, yakni PKB.
"Pada saat ini, pamor Jokowi bergabung dengan Prabowo, yang juga punya pamor lebih tinggi dari Gerindra. Ini bukti calon yang diusung partai sebenarnya punya popularitas lebih tinggi," bebernya.
Selain itu, Laksamana Sukardi memuji Surya Paloh yang kemudian lebih memilih tokoh lain dengan popularitas lebih tinggi dari partainya, sehingga membawa dampak pada partainya. "Jika yang diajukan lebih tinggi, tentu partai bisa mendapatkan effek ganda (koktail).
Namun memang jika ada kader yang melebihi Surya Paloh, tentu akan dimajukan. Banyak juga yang terjadi jika ada kader yang baik malah dipites. Partai menjadi seolah milik keluarga," ungkasnya
Sumber: tvOne
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!