Dia berpendapat jika tarif PPN naik menjadi 16 persen maka Indonesia bisa menjadi negara kaya. Apalagi jika kenaikannya sama dengan Vietnam, maka bisa mendapat penerimaan pajak hingga 95 miliar dollar.
“Jadi saya sudah lihat angka-angkanya, GDP kita naik, beberapa tahun yang lalu hanya 1.300, 1.400, tahun 2025 diproyeksikan kalau enggak salah sekarang sudah 1.500. Sebagai contoh dalam undang-undang mengalokasi 20 persen APBN untuk pendidikan,” jelasnya.
“20 persen dua tahun lalu, itu 20 persen dari 1.400 triliun. Sekarang ini 20 persen dari 1.500 triliun. Artinya naik. Jadi kita punya uang yang bisa dipakai untuk macam-macam. Itu kira-kira yang ingin saya sampaikan,” pungkas Prabowo.
Tarif Pajak Naik 12 Persen
Diketahui, pemerintah akan menaikkan tarif PPN sebesar 12 persen di tahun 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan kenaikan tarif PPN ini dilakukan lantaran masyarakat sudah memilih capres-cawapres yang melanjutkan program Presiden Jokowi.
Di mana, capres-cawapres 2024 yang mengusung program keberlanjutan pemerintahan Jokowi adalah Prabowo-Gibran.
"Pertama tentu masyarakat Indonesia sudah menjatuhkan pilihan-pilihannya adalah keberlanjutan, tentu kalau keberlanjutan program yang dicanangkan pemerintah dilanjutkan termasuk kebijakan PPN," kata Airlangga di Jakarta, dikutip Senin (18/3/2024).
Sumber: tvone
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!