NARASIBARU.COM - Proses identifikasi 12 korban kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek masih dilakukan proses identifikasi tim Inafis, DVI Polri serta tim forensik RSUD Karawang.
Para korban meninggal dievakuasi ke RSUD Karawang dalam kondisi mengalami luka bakar, bahkan ada 6 jenazah yang tidak utuh.
Seluruh korban meninggal merupakan penumpang dan sopir Gran Max yang terbakar di jalur contra flow, Senin (8/4/2024) pagi.
Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan, menyatakan kendala dalam proses identifikas yakni korban tewas terbakar.
"Ada 6 mayat yang utuh, saat ini sedang diidentifikasi," ungkapnya, Senin, dikutip dari TribunJakarta.com.
Identitas jenazah yang telah diidentifikasi yaitu tiga warga Perumahan PMI Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor bernama Nazwa Ghefira (11), Aisyah Hasna Humairah (18) serta Eva Daniawati.
Ketiga korban tersebut masih satu keluarga.
Kemudian lima warga Ciamis, Jawa Barat bernama Ukar Karmana (56), Zihan Windiansyah (26), Sendi Handian (19), Rizky Prastya (22), dan Muhamad Nurzaky (22).
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menyatakan identifikasi jenazah dilakukan dengan mengambil sampel jaringan tubuh keluarga untuk dicocokkan.
"Kita sedang melakukan upaya untuk mendapatkan ciri-ciri dari korban yang meninggal. Karena memang kondisi lukanya cukup berat sehingga tentunya perlu dilakukan langkah-langkah post mortem dan dari 12 jenazah terdiri dari 7 laki-laki dan 5 wanita," paparnya.
Dua Penumpang Bus Luka-luka
Tiga kendaraan yang terlibat kecelakaan yakni Daihatsu Gran Max, Daihatsu Terios dan Bus Primajasa.
Menko PMK RI, Muhadjir Effendy, meninjau langsung RSUD Karawang yang menjadi evakuasi para korban.
Menurut Muhadjir, ada dua penumpang Bus Primajasa yang mengalami luka berat dan luka ringan.
Kedua korban tersebut masih dirawat di rumah sakit dan telah diketahui identitasnya.
"Untuk korban, satu luka ringan dan satu luka berat. Kedua korban alami luka itu berasal dari Bus PO Primajasa."
"Sedangkan untuk korban meninggal dunia untuk saat ini ada 12 orang, korban meninggal tersebut semua berasal dari mobil Gran Max," ungkapnya, Senin, dikutip dari TribunJabar.id.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, mobil Gran Max yang melaju di jalur contra flow mengalami masalah.
"Pihak kepolisian akan memperdalami itu, termasuk memeriksa surat-surat dari kendaraan," tukasnya.
Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Kusmayadi, menerangkan dua penumpang bus yang terluka duduk di bangku depan.
Sementara sopir Daihatsu Terios tidak mengalami luka-luka.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!