Pihak yang mendatanginya juga tidak langsung memberi kabar bahwa Zaki telah mengalami kecelakaan pada pagi tadi. "Ini rumah Zaki, iya. Minta KK katanya, untuk apa? Kan Zaki di perjalanan.
Iya, ini mobilnya bermasalah katanya." "Nggak bilang kecelakaan, cuma bilang mobilnya bermasalah," kata Yuyun dengan suara parau. Sempat bingung, Yuyun akhirnya hanya bisa meratap lemas ketika akhirnya mengetahui anak kebanggannya itu telah meninggal dunia dalam insiden kecelakaan maut.
Ia pun hanya bisa pasrah dan meratapi takdir mengenaskan yang menimpa anaknya. "Sampai di agen sudah banyak orang, banyak polisi, tapi tidak bilang kalau Zaki meninggal. Saya lihat kok pada nangis." "Pas sudah tau gitu, katanya mobilnya kebakaran.
Baru saya (tahu) oh Zaki sudah meninggal," "Ya sudah saya pasrah saja, ini sudah takdir Allah. Mungkin ini sudah jalan yang terbaik buat Zaki," terang Yuyun dengan nada bergetar.
Proses Identifikasi Jenazah Masih Berjalan Kecelakaan di KM 58 tersebut melibatkan Bus Primajasa nopol B-7655-TGD, minibus Grand Max bernopol B-1635-BKT, dan mobil Daihatsu Terios yang belum diketahui nomor polisinya. Korban meninggal dalam kejadian tersebut adalah 7 orang laki-laki dan 5 orang perempuan.
Hingga Senin malam, proses identifikasi forensik masih terus dilakukan mengingat keadaan jenazah seluruh korban dalam kondisi terbakar mengenaskan.
Hal itu sebelumnya juga telah disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang datang langsung ke RSUD Karawang.
"Jadi saat ini sedang berlangsung, sudah ada 4 keluarga yang saat ini sedang melaksanakan kegiatan antemortem dan sisanya tentunya sedang kami tunggu dan kami berupaya untuk segera menghubungi pihak keluarga korban," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Sumber: tvOne
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!