Hal senada disampaikan Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik, Nurul Yatim. Dirinya, beserta koleganya sesama kepala desa (kades), mengaku telah mendengar adanya isu tersebut.
"Kalau benar maka ini bisa merusak demokrasi. Ini yang kita khawatirkan akan menjalar ke seleksi PPS sehingga menjadi mata rantai yang merusak hajatan Pemilukada. Sebab, kami sebagai kades selalu berhadapan langsung dengan masyarakat di bawah,” ujarnya.
Terpisah, Ketua KPU Gresik, Ahmad Roni, membantah isu yang menyebut hasil seleksi PPK tidak fair dan ada dugaan permainan dalam rekrutmen.
“Itu (hasil tes) hanya untuk bisa masuk wawancara, tidak ada hubunganya lagi. Jadi tidak benar itu,” jelasnya.
KPU Gresik sendiri telah melantik sebanyak 90 anggota PPK terpilih, setelah melakukan penjaringan dengan cara seleksi atau tes.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!