Bahkan, Pegi dan keluarganya sering berkunjung ke kediaman Vina.
Pegi Diduga Cemburu
Keluarga menduga pembunuhan Vina ini dilatarbelakangi karena kisar romantika remaja.
Menurut Marliyana, Pegi sebagai pelaku utama memiliki motif kesal karena cintanya tak terbalaskan korban.
"Cemburu, karena dia (Pegi) cintanya ditolak (Vina)," kata Marliyana dikutip dari WartaKotaLive.com.
Akhirnya, kata Marliyana, Pegi pun mengajak teman-teman geng motornya untuk membalaskan dendam.
"Awalnya mungkin karena sakit hati karena ditolak terus."
"Memang rencananya memang memerkosa aja, karena adik saya buka mata (sebelumnya ditutup), akhirnya dibunuh," jelas Marliyana.
Terkait dengan cerita ini, polisi sampai saat ini juga masih memastikan kebenaran terkait dengan peran Pegi dalam tindak pidana ini.
Mengutip TribunJabar.id, berdasarkan ciri-ciri yang disebar polisi, Pegi Setiawan alias Egi alias Perong ini berusia 30 tahun.
Saat peristiwa pembunuhan Vina terjadi, Pegi kala itu masih berusia 22 tahun.
Pegi memiliki tinggi 160 cm dengan badan kecil, rambut keriting, dan kulit sawo matang.
Terakhir, Pegi Setiawan tercatat sebagai warga Desa Banjarwangun, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
Namun, Pegi berhasil diamankan di Bandung.
"Atas nama Pegi Setiawan diamankan tadi malam di Bandung," ujar Surawan, Rabu (22/5/2024).
Keluarga Harus Diinterogasi
Terkait dengan penangkapan ini, kuasa hukum mendiang Vina Cirebon, Hotman Paris minta agar pihak kepolisian juga ikut menginterogasi keluarga pelaku.
Hotman Paris curiga, keluarga ikut menyembunyikan Pegi selama ini.
"Saya minta Polda Jabar memanggil keluarga Perong apakah mereka terlibat sebagai obstruction of justice menyembunyikan pelaku," ujar Hotman, Rabu (22/5/2024).
Tak lupa, Hotman Paris juga mengucapkan terima kasih kepada polisi karena telah berhasil menangkap Pegi.
Lebih lanjut, Hotman Paris berharap kedua pelaku pembunuhan Vina Cirebon yang juga masih buron, dapat segera ditangkap
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!