Penolakan ini didasari karena dikhawatirkan akan merusak lingkungan, seperti kawasan karst dan persawahan.
Khawatir akan dampak sosial, seperti hilangnya lahan pertanian dan tempat tinggal, serta potensi konflik dengan masyarakat setempat.
Pembangunan Tol Jogja Solo tidak disetujui oleh semua pihak. Ada pihak yang mendukung karena manfaat ekonomi dan infrastruktur yang diharapkan, namun ada juga yang menolak karena kekhawatiran akan dampak sosial dan lingkungan.
Pemerintah perlu memperhatikan semua pihak dan mencari solusi yang terbaik untuk meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan manfaat dari pembangunan tol ini.
Setiap pembangunan fasilitas umum memang akan selalu menuai pro dan kontra. Apalagi ini menyangkut banyak kepentingan.
Keputusan pembangunan Tol Jogja Solo juga tak luput dari perhatian para petinggi negara yang tak mau merugikan rakyat, terutama yang terdampak secara langsung.***
Sumber: hops
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!