Ngabalin Cerita Kedekatan Emosional dengan Jokowi-Prabowo: Cukup Pegang Tangan dan Panggilan Sheikh

- Jumat, 21 Juni 2024 | 09:45 WIB
Ngabalin Cerita Kedekatan Emosional dengan Jokowi-Prabowo: Cukup Pegang Tangan dan Panggilan Sheikh



NARASIBARU.COM  – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengaku memiliki kedekatan emosional yang cukup kuat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto.


Tampak kedua bola mata Ali Ngabalin berkaca-kaca bermula saat menceritakan hubungannya dengan Jokowi.


Bahkan Presiden Jokowi, punya panggilan khusus kepada Ngabalin setelah enam tahun lebih bertugas di KSP.


"Beliau sudah panggil saya sekarang ustaz, masya Allah ini sudah luar biasa, bangga juga saya," kata Ngabalin saat sesi wawancara khusus di Studio Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Rabu (19/6/2024).



Di banyak kesempatan seperti di masjid, Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi kerap bertanya bagaimana ustaz.


Pertanyaan itu selalu dilontarkan Presiden tatkala bertemu.


Ali hanya menjawab “Oh tidak bapak. Saya cuma datang mau pegang tangan bapak saja.”


Setelah memegang tangan Jokowi, Ngabalin merasakan ada aura yang didapatkan lalu dirinya merasa punya keyakinan.



Energi dari Presiden itu yang membuat Ali Ngabalin berani bicara lantang di hadapan publik, di depan seluruh rakyat Indonesia.



"Saya habis ketemu Pak Jokowi, saya habis tanya tentang perkara ini ‘bapak bagaimana dulu perkara ini’ oke. Saya pegang tangan, saya pegang tangan dan saya merinding. Lalu terima kasih pak. Tidak apa-apa cukup," ucap Ali sambil terharu.


Tidak hanya dengan Jokowi, Ali Ngabalin juga memiliki panggilan khusus dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto.


Sebanyak dua kali, dia bertemu Prabowo di istana dan selalu menyapa bagaimana Sheikh.



"Pak Prabowo panggil saya Sheikh, bagaimana Sheikh? Siap Presiden saya bilang, beliau bilang biasanya tidak begitu, oh siap Mas Bowo," ujarya.


Ali Ngabalin memandang dua tokoh bangsa ini memiliki strong leader yang sangat kuat.


Tanpa harus berkomunikasi hanya dengan berjabat tangan sudah merasakan energi besar.


"Watak dan kepribadian pemimpin-pemimpin besar di dunia itu itu tidak pakai ngobrol. Dia menatap kita saja aura power itu sudah keluar. Ini orang-orang yang punya kemampuan strong leader yang tidak terbantahkan," tutur Ngabalin.




Prabowo beberapa kali maju menjadi calon Presiden, maju menjadi calon Wakil Presiden.


Ngabalin sendiri menjadi juru bicara pasangan Prabowo-Hatta.


Berkali-kali pula Prabowo memiliki semangat untuk kepentingan bangsa dan negara sebagai seorang pemimpin.


Dia tidak pernah mundur, tetapi hari ini beliau selalu disapa kosong delapan (08).


"Allah SWT menakdirkan beliau menjadi Presiden ke-8," ujar Ali Ngabalin.


Ngabalin menuturkan bahwa Presiden Jokowi akan kembali ke tengah-tengah masyarakat setelah lengser Oktober 2024.


Pernyataan itu menjawab isu bahwa Jokowi akan menjadi Ketua Umum Partai Politik setelah satu dekade memimpin RI.


"Kemarin kan sempat dibicarakan cukup keras tuh PDIP sama Golkar, beliau sendiri sudah berikan tanggapan juga," kata Ngabalin.



Ali menegaskan bahwa Jokowi akan kembali ke Solo, bukan seperti rumor yang bertebaran dewasa ini.


"Insya Allah kalau tidak ada aral melintang, Presiden akan selesai, Oktober nanti beliau akan kembali ke Solo. Kembali ke Solo, ada di tengah-tengah masyarakat. Sudah seperti biasa, mungkin lagi bikin mebel," lanjutnya.


Hanya saja Ali tidak menampik Jokowi sebagai Presiden dua periode masih punya pengaruh yang sangat kuat.


"Ini kan namanya presiden dua periode. Suka tidak suka, ini fakta. Bukan saja dalam negeri, tapi di luar negeri semua orang menulis. Semua orang kagum dan bangga," urainya.


Menurutnya banyak kepala negara di dunia bangga mereka bisa berbicara dengan Indonesia dan bertemu dengan Jokowi.


Kepala negara mana saja di dunia, pasti mereka bangga dan kagum.


"Dalam kapasitas itulah, kalau nanti tentu saja, negara ya, atas nama negara, mungkin Bapak Presiden Prabowo Subianto dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka punya gagasan," lanjut Ali.


Ali Mochtar Ngabalin juga bicara soal wacana reshuffle kabinet atau perombakan susunan kabinet menteri dalam waktu dekat.



"Segera mungkin reshuffle atau pergantian atau pergeseran 5-6 bulan ini, tentu saja itu prerogatif Presiden. Tidak ada hal yang mustahil. Ya, jadi kita tunggu saja," katanya.


Ali menyebut pergantian itu sebetulnya sudah terjadi seperti Bambang Susanto yang diberikan tugas baru dari sebelumnya Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara.


Melalui Keputusan Presiden Nomor 39/ M Tahun 2024, Bambang Susantono ditetapkan sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerja Sama Internasional Pembangunan IKN.


Meskipun posisi Kepala OIKN saat ini masih dijabat oleh Plt Basuki Hadimuljono, hal itu diyakini Ali Ngabalin tidak akan lama.


"Definitifnya tidak lama, saya kira tidak lama. Tetapi memang diharapkan lebih cepat karena amanah yang tugas yang diperintahkan Pak Presiden," tambahnya.


Kemana Sepeda Jokowi?

Mantan Anggota DPR RI ini juga menjawab pertanyaan dari News Manager Tribun Network Rachmad Hidayat soal sepeda milik Presiden Jokowi yang mulai jarang terlihat di acara-acara ketika bertemu masyarakat.


Dia mengatakan, bahwa Presiden Jokowi masih konsisten memberikan sepeda kepada masyarakat ketika berhasil menjawab pertanyaan saat kunker Presiden.


Berikut petikan wawancara dengan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin bersama News Manager Tribun Network, Rachmad Hidayat dan News Anchor Tribun, Apfia Tioconny Billy:



Ini masih soal peralihan lagi nih Bang Ali hubungan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi. Saat ini kan sudah memasuki masa transisi nih ya, kita menuju Oktober, itu seperti apa sih Bang Ali intensitas perbincangannya bisa dibagikan?


Lebih kepada, jadi gini, kalau posisinya ini sekarang kan Pak Prabowo sama Pak Jokowi ini kan, ini pertama kali terjadi di Indonesia dan hampir di seluruh dunia.


Pergantian pemimpin nasional itu, dia nyambung, connect. Anda berdua dan kita semua yakin, kita lihat, yang jadi presiden itu adalah Menteri Pertahanan yang beliau angkat. Jangan lupa lho, ini rival lho.


Pertama terjadi dalam sejarah dunia, bukan sejarah Indonesia. Pertama kali terjadi dalam sejarah dunia, ada rivalnya diminta dengan ketulusan hatinya menjadi Menteri Pertahanan, membantu beliau. Menteri Pertahanan itu, salah satu di antara tiga triumvirat.


Undang-undang dasar itu, tidak gampang. Jokowi begitu yakin dan percaya kepada Pak Prabowo, menjadikan beliau menjadi Menteri Pertahanan. Dan luar biasa Prabowo-nya, ini orang luar biasa, patriot, hebat.


Tahu betul-betul posisinya, pantas kalau beliau jadi presiden, pantas kalau mendapatkan dukungan 58 persen. Dia seorang jenderal, ada harta, gagah, berani, tapi luar biasa.


Berkali-kali kan kita lihat, ada karpet merah disiapkan, tapi dia tahu bahwa itu bukan untuk dia.


Dia tidak jalan di atas karpet merah. Dia tahu memposisikan diri, mana sebagai Menteri Pertahanan dan mana presiden. Kalau posisi inilah, maka kami itu tidak menggunakan istilah transisi.



Tapi sekarang ini adalah proses sinkronisasi, peralihan kekuasaan nasional. Karena Bapak Prabowo sehari-hari melihat cara memimpin Presiden Jokowi. Sehari-hari beliau bagaimana dia mengeluarkan instruksi.


Bagaimana dengan gaya solonya pas Pak Jokowi mengkomunikasikan. Biasanya Presiden Jokowi memanggil Pak Prabowo itu dengan Pak Menhan, Pak Prabowo. Sekarang Presiden menggunakan Mas Bowo.


Kapan itu peralihannya Bang?


Kemarin, sekitar sebulan lalu. Presiden sudah menyapa Pak Prabowo dengan Mas Bowo. Ini gaya orang Jawa.


Bukan gaya kita orang Timur ini. Bukan. Gaya orang Jawa.


Bagaimana mengangkat harta dan mertabat. Jokowi mengerti cara memposisikan Pak Prabowo itu sebagai Presiden tertinggi. Presiden mengutus Pak Prabowo bicara di forum-forum internasional.


Di luar negeri, di Timur Tengah, di Amerika, di Bali. Jadi, beliau berdua ini memang ditakdirkan Allah SWT. Menjadi pemimpin yang satu selesai, kemudian meneruskan.


Jadi, dari dulu dalam teori manajemen itu kan, pemimpin yang berhasil itu adalah pemimpin yang bisa menyiapkan pemimpin penggantinya yang lebih hebat dari dirinya. Dan itu Pak Jokowi sadar. Watak dan kepribadiannya Pak Prabowo luar biasa.


Bang Ngabalin, proses sinkronisasi ini, menurut Bang Ali yang ada di Istana, ada ga sih ganguan? Atau jangan-jangan Pak Jokowi jelang peralihan ini ada rencana untuk reshufle kembali?


Kalau saya lihat ya, insya Allah tidak ada. Insya Allah tidak ada. Karena begini, kecuali memang ada pergantian-pergantian umpama seperti Pak Bambang.


Definitifnya ya, tidak lama saya kira tidak lama. Tetapi memang diharapkan lebih cepat karena amanah yang tugas yang diperintahkan Pak Presiden ya.


Bahwa kalau akan segera mungkin reshufle atau pergantian atau pergeseran untuk 8 bulan ini lebih percepat atau 5-6 bulan ini, tentu saja itu hak prerogratif Presiden. Tidak ada hal yang mustahil.


Ya, jadi kita tunggu saja.


Saya nyambung nih omongannya Pak Ngabalin. Setelah Pak Jokowi selesai melaksanakan tugasnya sebagai Presiden ketujuh, dia akan pulang ke Solo. Dari kacamata Pak Ngabalin, sebagai seorang yang dekat dengan Pak Jokowi dan juga sebagai seorang politisi, apakah mungkin Pak Jokowi tidak ikut dalam dunia perpolitikan kita ke depan?


Halaman:

Komentar