Imran mengungkapkan alasan meningkatnya kasus DBD di Indonesia disebabkan menurunnya kesadaran masyarakat akan kebersiham lingkungan.
“Masalah cuaca iya, tapi hal yang lain adalah setelah COVID-19 selesai orang-orang terpacu. Kalau dulu orang di rumah terus sekarang sudah mulai beraktivitas lagi sehingga perhatian terhadap lingkungan mulai turun,” kata Imran.
Kasus DBD di Indonesia banyak ditemukan pada anak-anak, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Manular ini juga menekankan pentingnya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di sekolah.
“Kalau di sekolah kan ada UKS ya, UKS kan bukan hanya untuk pemeriksaan kesehatan. Tetapi juga bagaimana mengingatkan orang tua untuk bisa membersihkan rumah dan segala macamnya, jadi ya kalau di sekolah melalui UKS,” ujar Imran.
Sumber: inilah
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!