NARASIBARU.COM - Di tengah hiruk pikuk spekulasi dan teori liar yang menyelimuti kematian misterius diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP), Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) akhirnya turun tangan.
Setelah melakukan pengecekan langsung ke tempat kejadian perkara (TKP), Kompolnas membeberkan sejumlah temuan krusial yang bisa menjadi titik terang sekaligus membantah banyak asumsi yang beredar di publik.
Ini bukan olah TKP ulang, melainkan pendalaman fakta untuk memastikan penyidikan oleh kepolisian berjalan sesuai koridor Scientific Crime Investigation.
Berikut adalah 4 fakta kunci yang diungkap Kompolnas.
1. Misteri Dua Kunci: Pintu Terkunci dari Dalam, Tak Ada Suara Mencurigakan
Fakta krusial pertama datang dari kondisi pintu kamar yang menjadi pusat teka-teki.
Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, menjelaskan bahwa ada dua jenis kunci.
Satu kunci silinder biasa yang bisa dibuka dari luar maupun dalam, dan satu lagi adalah kunci slot (grendel) yang hanya bisa dikunci dari dalam.
"Kami minta untuk diperagakan posisi kuncinya," kata Anam.
Fakta ini sangat vital untuk menentukan apakah ada orang lain di dalam kamar saat kejadian.
Temuan ini diperkuat oleh kesaksian penghuni lain yang masih terjaga hingga pukul 01.00 dini hari.
"Apakah ada suara yang mencurigakan? Tidak ada, suaranya hening," ungkap Anam.
2. CCTV Hidup dan Plafon Utuh, Pintu Masuk Lain Tertutup?
Teori adanya penyusup yang masuk lewat jalur tak terduga tampaknya terpatahkan.
Kompolnas memastikan kondisi plafon di kamar maupun kamar mandi tidak ada yang rusak sama sekali.
Selain itu, kamera pengawas di lokasi juga dalam kondisi berfungsi normal.
"Kami mengecek soal CCTV termasuk mengonfirmasi CCTV itu hidup ataukah mati... penjelasannya cukup detail. Bahkan ditarik ke belakangnya sangat banyak dan itu sangat cukup dan sangat baik," tegas Anam.
Artinya, polisi memiliki rekaman krusial dalam durasi yang sangat panjang untuk melacak aktivitas di sekitar lokasi.
3. Bantahan Keras Kompolnas: Hasil Autopsi Resmi Belum Keluar!
Menanggapi beredarnya sebuah dokumen yang diklaim sebagai laporan autopsi di media sosial, Kompolnas memberikan bantahan yang sangat tegas.
Choirul Anam memastikan informasi tersebut adalah hoaks.
"Sampai detik ini belum ada hasil autopsi, jadi kalau itu (unggahan) berdasarkan autopsi, enggak ada," tandasnya.
Ia meminta publik tidak mudah percaya pada analisa liar dan menghargai proses penyidikan serta keluarga yang berduka.
Ini adalah pukulan telak bagi akun-akun yang mencoba membangun narasi sendiri tanpa dasar fakta yang valid.
4. Penyelidikan Meluas: Ada 'Temuan Baru' dari Keluarga & Jejak Digital
Penyelidikan kasus ini ternyata tidak hanya berhenti di kamar kos.
Kompolnas mengungkapkan bahwa mereka telah mendapatkan "sesuatu yang baru" setelah bertemu langsung dengan keluarga almarhum di Yogyakarta.
Informasi ini berkaitan dengan latar belakang aktivitas ADP sebelum hari nahas itu.
"Tidak hanya menjadi kronologi, tapi menjadi satu struktur peristiwa," jelas Anam.
Selain itu, ia menegaskan bahwa penelusuran tidak hanya fokus pada satu TKP.
"Tempat yang dilacak tidak hanya satu TKP di kosan, tetapi ada beberapa tempat berdasarkan jejak digital dan kesaksian beberapa orang," pungkasnya, mengisyaratkan bahwa kunci misteri ini mungkin tersebar di beberapa lokasi lain.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Viral Siswa Baru SMPN 3 Doko Blitar Kena Bully 20 Teman saat MPLS, Motif Balas Dendam
Peradilan Politik Era Prabowo Dimulai? Pakar Soroti Kasus Tom Lembong dan Hasto
Bendera Dicoret Tulisan Gaza, 3 Bocah Sragen Terancam 5 Tahun Penjara: Ini Bukan Sekadar Iseng
Ngaku Dinas Luar Kota, Dokter Gigi Digrebek Suami & Anak Lagi Ngamar sama Brondong