NARASIBARU.COM - Kedatangan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) ke Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Selasa (5/8/2025), memicu gelombang penolakan dari sejumlah pelaku wisata.
Sejumlah spanduk berisi sindiran keras terhadap Gubernur Jawa Barat itu terpasang mencolok di berbagai titik strategis sepanjang Ring Road Utara.
Pantauan Jawa Pos Radar Jogja, spanduk pertama ditemukan di simpang empat Monumen Yogya Kembali (Monjali). Isinya cukup mengejutkan:
"Selamatkan Pariwisata Dari Gubernur Pencitraan KDM."
Tak berhenti di situ, spanduk lain juga terlihat di simpang empat Kentungan dengan tulisan:
"KDM Sudahi Pencitraanmu, Perekonomian Wisata Gulung Tikar Karena Ulahmu!!!"
Sementara di simpang empat UPN Veteran Yogyakarta, terpasang spanduk bertuliskan:
"KDM Gubernur Konten, Jangan Jadikan DIY Sebagai Bahan Kontenmu!!!"
Semua spanduk itu menampilkan gambar KDM tengah asyik memainkan ponsel.
Aksi ini diketahui berasal dari Forum Wisata Jogja Jateng, yang terdiri dari berbagai elemen pelaku wisata seperti hotel, restoran, jip wisata, hingga toko oleh-oleh.
Mereka dirugikan oleh kebijakan KDM yang melarang study tour.
Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Wilayah Barat, Dardiri, membenarkan adanya pemasangan spanduk tersebut.
Namun, ia menegaskan, aksi itu tidak mewakili organisasi secara resmi.
Menurut Dardiri, keresahan pelaku wisata sangat beralasan.
Sejak KDM menerbitkan kebijakan larangan study tour bagi sekolah di Jabar, jumlah kunjungan wisata dari Jawa Barat ke DIY anjlok drastis.
“DP yang dibatalkan setelah larangan KDM sekitar 35 persen. Sekarang kami sudah mengembalikan banyak uang muka,” ujarnya.
Kerugian Ditaksir Capai Ratusan Juta Rupiah
Forum Wisata Jogja Jateng menyebut dampak kebijakan KDM sangat terasa.
Tak hanya sektor transportasi wisata, tapi juga merembet ke hotel, restoran, dan tempat oleh-oleh.
"Total kerugian dari uang muka yang dikembalikan bisa mencapai Rp 700 juta," ungkap salah satu sumber.
Dampaknya, sejumlah destinasi di DIY kini sepi rombongan pelajar, terutama dari Jabar yang sebelumnya menjadi pasar utama sektor pariwisata di Sleman dan sekitarnya.
Artikel Terkait
Pesan Menohok Ustaz Das’ad Latif ke Pejabat usai Rekening Diblokir PPATK
Rekening Diblokir PPATK, Ustaz Das’ad Latif Curhat Tak Bisa Bayar Bahan Bangunan Masjid
Hoax, Irjen Karyoto Ngamuk Tak Diberi Jabatan Kabareskrim Polri
Sikap Munafik Politik dan Upaya Menyelamatkan Diri: Siap Masuk Gerindra