NGERI! Demo Besar Nepal, Perdana Menteri Babak Belur Dihajar Massa Saat Rumahnya Diserbu Demonstran

- Rabu, 10 September 2025 | 00:30 WIB
NGERI! Demo Besar Nepal, Perdana Menteri Babak Belur Dihajar Massa Saat Rumahnya Diserbu Demonstran




NARASIBARU.COM - Eks Perdana Menteri Nepal Bahadur Deuba ikut menjadi sasaran pedemo marah menyusul unjuk rasa yang makin meluas dan rusuh hingga membakar sejumlah rumah perdana menteri dan pejabat, Selasa (9/9).


Melalui video netizen yang diunggah editor NDTV di X, terlihat ratusan pedemo menyerbu rumah Deuba dan istrinya yang kini menjadi Menteri Luar Negeri Nepal, Arzu Rana Deuba.


Para pedemo bahkan terlihat menghancurkan barang dan membakar rumah tersebut.


Dalam salah satu klip terlihat sosok Deuba yang dibopong sejumlah orang dengan kondisi babak belur dan kepala berdarah.


Belum jelas bagaimana kondisi terkini Deuba dan keluarganya.


πŸ‘‰ Video di Akhir Artikel


Sementara itu, militer Nepal sendiri telah mengevakuasi menteri dan pejabat kabinet lainnya setelah demonstran melakukan pembakaran terhadap rumah-rumah pejabat dan gedung parlemen Nepal.


Setelah menerima masukan dari para pejabat kabinet, PM KP Sharma Oli akhirnya memutuskan mundur dari jabatan usai didemo ribuan pelajar dan generasi Z sejak Minggu.


Oli bahkan dikabarkan kini telah kabur mengasingkan diri ke Dubai, Uni Emirat Arab, demi menghindari kerusuhan.


NDTV melaporkan massa membakar rumah pribadi Oli, bahkan Presiden Nepal Ram Chandra Poudel, dalam aksi unjuk rasa yang terjadi hari ini.


Sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan aksi-aksi vandalisme terjadi di kediaman Poudel. 


Selain itu, gedung parlemen Nepal juga dibobol dan dibakar.


Otoritas Penerbangan Sipil Nepal juga menyatakan menutup bandara imbas kerusuhan yang terjadi di ibu kota.


Nepal terus berada dalam krisis politik usai ribuan massa yang terdiri dari generasi Z yang mayoritas adalah pelajar turun ke jalan memprotes pemerintahan yang korup.


Demonstrasi terus meluas hingga puncaknya pada Senin (8/9) bentrokan tak terelakkan antara pemprotes dan polisi sampai menewaskan 19 orang dan melukai ratusan lainnya.


Amarah pedemo makin menjadi setelah pemerintah memblokir puluhan aplikasi media sosial dan situs online lainnya yang dianggap demonstran sebagai upaya pembungkaman.


πŸ‘‡πŸ‘‡


[VIDEO]



Sumber: CNN

Komentar