Nama Komisaris Jenderal (Purn) Ahmad Dofiri kembali mencuat setelah Presiden Prabowo Subianto menunjuknya sebagai penasihat khusus yang fokus pada reformasi Polri. Penunjukan ini bukan tanpa alasan, mengingat rekam jejak Dofiri yang dikenal tegas dan berani, salah satunya saat memecat mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua.
Lantas, siapakah sosok Ahmad Dofiri ini? Berikut profil lengkapnya yang dirangkum dari berbagai sumber terpercaya.
Jejak Karier Gemilang di Kepolisian
Lulusan terbaik Akpol tahun 1989 ini mengawali kariernya dengan berbagai jabatan strategis. Berbagai posisi penting pernah diembannya, mulai dari Kapolres Bandung, Kapolda Banten, hingga Kapolda Jawa Barat. Pengalamannya yang luas di berbagai daerah menjadikan dirinya sosok yang matang dan kaya akan pengalaman di lapangan.
Puncaknya, Dofiri pernah menjabat sebagai Kabaintelkam Polri dan terakhir sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri. Selama berkarier, ia dikenal sebagai sosok yang cerdas dan berintegritas. Prestasinya yang paling mencolok adalah saat memimpin sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) yang memutuskan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) Ferdy Sambo.
Ahmad Dofiri mantan Kapolda DIY yang dilantik sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Kamtibmas dan Reformasi Kepolisian. (YouTube)
Keputusan ini menunjukkan ketegasan Dofiri dalam menegakkan aturan dan menjaga marwah institusi Polri, meskipun harus menghadapi tekanan besar.
Misi Reformasi Polri di Bawah Komando Presiden Prabowo
Sebagai penasihat khusus, Dofiri kini dipercaya mengemban tugas berat: mereformasi tubuh Polri. Tantangan ini tentu tidak mudah, mengingat citra Polri yang kerap menjadi sorotan publik.
Dengan rekam jejaknya yang mumpuni, diharapkan Dofiri mampu membawa perubahan signifikan, mewujudkan Polri yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel di mata masyarakat. Misi ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat akan institusi penegak hukum yang bersih dan terpercaya.
Harta Keyaaan Tembus Rp7 Miliar Lebih
Setelah resmi dilantik sebagai penasihat khusus Prabowo, terungkap soal harta kekayaan milik Ahmad Dofiri.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disetorkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2023, Ahmad Dofiri tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp7.320.000.000 atau Rp7,3 miliar.
Rincian kekayaannya adalah sebagai berikut:
1. Tanah dan Bangunan (Total: Rp4.950.000.000)
Sektor properti menjadi penyumbang terbesar kekayaan Dofiri.
Ia tercatat memiliki sejumlah aset tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa lokasi strategis:
- Tanah dan Bangunan seluas 305 m2/200 m2 di Kabupaten/Kota Tangerang (hasil sendiri) senilai Rp650.000.000.
- Tanah seluas 2000 m2 di Kabupaten/Kota Indramayu (warisan) senilai Rp400.000.000.
- Tanah dan bangunan seluas 418 m2/300 m2 di Kabupaten/Koa Tangerang Selasan (hasil sendiri) senilai Rp2.000.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 2000 m2/200 m2 di Kabupaten/Kota Bandung Barat (hasil sendiri) senilai Rp900.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 238 m2/250 m2 di Kabupaten/Kota Tangerang (hasil sendiri) senilai Rp1.000.000.000.
- Selain itu, Ahmad Dofiri juga tercatat memiliki beberapa kendaraan pribadi yang nilainya mencapai Rp800.000.000. Kendaraan itu meliputi mobil Toyota Hard Top Jeepp (Tahun 1981, hasil sendiri), mobil Honda HRV (tahun 2018, hasil sendiri) dan mobil Toyota Innova Zenix (tahun 2022, hasil sendiri).
Lalu, harta bergerak lainnya senilai Rp200.000.000 serta surat berharga berupa kas dan setara kas sebesar Rp1.370.000.000.
Dalam LHKPN di KPK, Ahmad Dofiri tidak tercatat memiliki utang. Dengan demikian, total harta kekayaannya berdasarkan LHKPN di KPK mencapai Rp7.320.000.000 atau Rp7,3 miliar.
Sumber: suara
Foto: Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo! (Tangkapan layar/ist)
Artikel Terkait
Dito Ariotedjo Senggol Ijazah Erick Thohir di Depan Roy Suryo
Satu Lagi Orang Hilang usai Demo Ditemukan, Ternyata Merantau jadi Nelayan di Kalteng
Momen Mistis Terjadi saat Alvi Peragakan Mutilasi Pacar Jadi 554 Potong di Surabaya
Sempat Dikira Hilang Usai Demo Ricuh, Eko Purnomo Ternyata Cari Nafkah Jadi Nelayan di Kalteng