Sidang Hak Angket Bupati Pati Ricuh, Pendukung Sudewo Adu Jotos dengan Massa AMPB

- Jumat, 03 Oktober 2025 | 18:50 WIB
Sidang Hak Angket Bupati Pati Ricuh, Pendukung Sudewo Adu Jotos dengan Massa AMPB



NARASIBARU.COM  - Sidang Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Pati berakhir ricuh. Massa dua kubu dari pendukung Bupati Sudewo dan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) yang menuntut pemakzulan saling berhadapan hingga nyaris adu jotos. 

Insiden memuncak saat anggota AMPB dikeroyok pendukung bupati. Ratusan polisi pun turun tangan untuk melerai kedua kubu tersebut.


Sidang yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB, Kamis (2/10/2025) itu, menghadirkan Bupati Sudewo untuk dimintai keterangan terkait kontroversi kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang mencapai 250 persen di sebagian wilayah. 

Di dalam ruang sidang, suasana tegang dengan perdebatan sengit antara bupati dan anggota Pansus, dipimpin Ketua Teguh Bandang Waluyo. Sudewo membantah tudingan bahwa kenaikan PBB membebani rakyat, menyebut angka tersebut hanya berlaku di wilayah kecil dan sebagian besar di bawah 100 persen.


Namun, ketegangan memuncak di luar gedung. Ratusan pendukung Sudewo, yang tiba dengan puluhan truk dan memadati pendopo Kabupaten Pati, mendukung bupati agar sidang berjalan "memanusiakan manusia". 

Mereka menilai AMPB "ditunggangi orang luar" dan meminta agar aspirasi tidak semena-mena terhadap Sudewo, yang belum ditetapkan tersangka secara hukum.

Kericuhan pecah saat dua koordinator AMPB, Supriyono (alias Botok) dan Teguh Istiyanto, hendak memasuki gedung DPRD melalui pintu selatan. Mereka dicegat, didorong, dan dikeroyok massa pro-bupati, lengkap dengan pukulan dan tendangan. 

Teguh bahkan sempat memanjat pagar sebelum diselamatkan polisi. "Kami murni relawan, sidang harus adil. AMPB keterlaluan, Sudewo belum tersangka tapi sudah didemonstrasikan seperti itu," ujar Arif Hakim, salah satu relawan pendukung bupati.

Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi, mengerahkan 500 personel gabungan TNI-Polri untuk mengamankan situasi. "Kami kewalahan melerai, tapi berhasil menahan bentrok besar. Kedua kubu kami ajak menahan diri demi kondusivitas Pati," katanya.

Setelah sidang, polisi mengawal massa pro-bupati pulang dan mengarahkan AMPB meninggalkan alun-alun untuk mencegah eskalasi.

Relawan pendukung Sudewo menuduh ada pihak yang "menunggangi" kerusuhan untuk menjatuhkan bupati. Sementara AMPB, yang sejak Agustus 2025 menuntut Sudewo mundur atas dugaan korupsi PBB, tetap bersikukuh. Sidang ini bagian dari proses hak angket yang disetujui delapan fraksi DPRD Pati, berpotensi berujung pemakzulan jika terbukti pelanggaran.

Insiden ini menambah polarisasi di Pati, di mana demonstrasi sebelumnya pada Agustus juga berujung ricuh dengan tembakan gas air mata. Masyarakat kini menanti lanjutan pansus, dengan harapan proses hukum berjalan transparan tanpa kekerasan

Sumber: inews 

Komentar