PENDIRI Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, meragukan penangkapan
laki-laki berinisial WFT, 22 tahun, yang mengaku sebagai tokoh peretas
Bjorka. Pakar keamanan siber tersebut menganggap WFT bukanlah Bjorka
sebenarnya yang sempat viral beberapa tahun lalu.
Melalui akun X miliknya @secgron, Teguh menduga WFT hanya orang yang mengaku
sebagai Bjorka dan suka mengunggah ulang utas orang lain di X. “Kalau
menonton penjelasan lengkap dari polisi di konferensi pers kemarin,
referensi yang digunakan oleh mereka soal yang ditangkap ini adalah
DarkForums (platform) dengan nickname Skywave,” katanya saat dihubungi pada
Jumat, 3 Oktober 2025.
Berdasarkan penelusuran Teguh, akun SkyWave memiliki jejak pernah
menggunakan nickname orang lain untuk mengaku-ngaku, salah satunya sebagai
Bjorka. Bukti yang dia tunjukkan adalah unggahan akun X @bjorkanesiaaa pada
5 Februari lalu, ketika akun itu menyatakan Bank BSI dan BCA ditargetkan
oleh kelompok ransomware dan mungkin akan menargetkan semua bank di
Indonesia.
Kemudian, kata Teguh, akun SkyWave pernah mengunggah ulang unggahan dari
pelaku ancaman bernama black, yang mengklaim memiliki banyak data akun bank
BCA. Padahal, data pengguna itu juga bukan bersumber dari BCA langsung,
namun dari perangkat pengguna yang jadi korban stealer atau malware—untuk
mencuri data akun seperti username, password, dan cookies.
“Dia pernah mengunggah ulang dari utas milik pelaku ancaman black di
BreachForums ke DarkForums menggunakan nama SkyWave dengan data yang sama,”
tuturnya.
Terkait klaim data pengguna MyBCA bocor yg diklaim oleh "SkyWave", ini hanyalah thread yg diposting ulang yg dulu pernah diposting oleh threat actor "black" di Breachforums.
— Teguh Aprianto (@secgron) February 7, 2025
Data pengguna ini juga bukan bersumber dari BCA langsung, melainkan dari pengguna yg jd korban stealer. pic.twitter.com/S8SjuZO6ng
Berdasarkan pantauan di Instagram, akun @bjorkanism mengunggah story yang
menyatakan dia masih bebas. Bahkan dalam unggahan selanjutnya, akun itu
sesumbar mengunggah sekilas data milik Badan Gizi Nasional (BGN) dengan
emoticon jari tengah.
Sebelumnya, Bjorka diduga pernah meretas dan menjual data dari berbagai
instansi di Indonesia ke pasar gelap pada beberapa tahun lalu. Kemudian pada
Kamis kemarin, Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya mengumumkan bahwa
WFT selaku pemilik akun @bjorkanesiaaa telah memiliki 4,9 juta data nasabah
bank.
Motif WFT melakukan peretasan karena motif ekonomi untuk memeras korban.
Namun polisi belum bisa memastikan apakah WFT adalah orang yang sama meretas
data 1,3 miliar kartu SIM, data pengguna IndiHome, hingga data Komisi
Pemilihan Umum (KPU).
Sumber:
tempo
Foto: Kolase laki-laki berinisial WFT dan Bjorka/Net
Artikel Terkait
PSI Komentari Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Kertanegara: Bestie seperti Keluarga
Israel Gempur Gaza Setelah Trump Serukan Gencatan Senjata
Eks Karyawan Tuding Ashanty Lakukan Penggelapan Pajak
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara, Bertemu Hampir Dua Jam, Bahas Apa?