Sebuah ekspresi wajah bisa memicu badai di media sosial. Inilah yang terjadi
pada Dhenida Chairunnisa, Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara (Gorut).
Namanya mendadak viral dan menjadi perbincangan hangat setelah sebuah video
menangkap momen saat ia menunjukkan ekspresi sinis yang dinilai mencibir
seorang orator dalam aksi demonstrasi.
Insiden yang diunggah oleh berbagai akun media, termasuk @voktis.id pada
Selasa, 14 Oktober 2025, ini ironisnya terjadi dalam unjuk rasa yang dipicu
oleh pernyataannya sendiri.
Sebelumnya, Dhenida secara terbuka menyebut adanya praktik calo dalam proses
rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di wilayahnya.
Pernyataan kontroversial inilah yang mendorong massa untuk turun ke jalan
menuntut klarifikasi, namun responsnya yang tertangkap kamera justru menuai
kritik tajam dari warganet.
Menanggapi video yang beredar dan viral di media sosial, Dheninda
Chairunnisa akhirnya angkat bicara.
Ia menegaskan, tidak ada niat sedikit pun untuk mengolok-olok massa aksi.
Menurutnya, ekspresinya dalam video tersebut justru merupakan bentuk
komunikasi dengan dua orang karyawannya yang berdiri di dekat mobil sang
orator.
“Jadi mereka memberikan ekspresi muka seakan-akan memberikan semangat kepada
saya untuk hadapi ini, jadi saya balas juga dengan raut wajah dengan pesan
saya akan hadapi ini, saya bisa hadapi ini,” jelasnya.
Meski demikian, politisi Partai NasDem itu menyampaikan permohonan maaf
kepada seluruh masyarakat Gorontalo, khususnya warga Gorontalo Utara,
apabila tindakannya dalam video tersebut menyinggung perasaan pihak
tertentu.
Lantas, siapakah sebenarnya sosok politisi muda di balik kontroversi ini?
Lahir di Gorontalo Utara pada 2 April 2002, Dhenida Chairunnisa, atau akrab
disapa Diny, adalah anak sulung dari tiga bersaudara dari pasangan pengusaha
sukses, Roni Patinasarani dan Shanti Shera.
Wanita berdarah Bugis ini tumbuh besar di Kwandang dan menempuh pendidikan
yang mentereng.
Setelah lulus dari SD Negeri 1 Moluo dan SMP Negeri 1 Kwandang, ia
melanjutkan studi ke SMA Islam Athirah Makassar, dan saat ini tercatat
sebagai mahasiswi Jurusan Hukum di Universitas Padjadjaran, Bandung.
Sebelum terjun ke dunia politik, Diny telah menunjukkan bakat dan prestasi
gemilang.
Ia pernah menjuarai lomba pidato tingkat provinsi pada 2013-2014 dan menjadi
satu-satunya perwakilan Gorontalo Utara di tingkat nasional.
Kemampuan berbicaranya di depan publik inilah yang kemudian mengantarkannya
dipercaya menjabat sebagai Bendahara Garda Pemuda NasDem Gorontalo Utara.
Motivasinya terjun ke politik berakar dari kepedulian sosial yang mendalam.
Diny pernah bercerita tentang sebuah momen yang mengubah pandangannya.
Rasa penasarannya terhadap seorang teman sekolah yang selalu datang
terlambat membawanya berkunjung ke rumah temannya di Desa Masuru.
Di sana, ia menyaksikan sendiri betapa sulitnya akses jalan dan jembatan
yang rusak parah, yang memaksa temannya berjalan kaki jauh setiap hari.
"Makanya waktu itu langsung muncul cita-cita ingin memperbaiki," ungkapnya.
Kepeduliannya semakin terasah saat ia menemukan seorang ibu yang terpaksa
memberikan air gula keruh kepada bayinya karena tidak mampu membeli susu.
Pengalaman-pengalaman pahit inilah yang membulatkan tekadnya untuk menjadi
wakil rakyat.
Bahkan, ia rela menolak tawaran menggiurkan dari orang tuanya untuk
berkuliah di luar negeri, seperti di Turki, demi mengabdi di kampung
halamannya.
Kini, di usianya yang masih sangat muda, Dhenida Chairunnisa telah berhasil
menduduki posisi strategis sebagai Ketua Komisi III DPRD Gorut.
Namun, perjalanannya diwarnai oleh paradoks. Di satu sisi, ia memiliki rekam
jejak kepedulian sosial yang kuat.
Di sisi lain, sikapnya yang viral saat menghadapi kritik publik menimbulkan
pertanyaan besar tentang kematangan dan empatinya sebagai seorang pemimpin.
Sumber:
suara
Foto: Dheninda Chairunnisa saat memberi klarifikasi soal dugaan dirinya yang
meledek orator demo (Instagram)
Artikel Terkait
Bom Waktu Kereta Cepat Whoosh, Jokowi Ditagih Tanggung Jawab Utang Rp118 T dan Rugi Triliunan
Pemerintah Cabut PIK 2 dari PSN, Pengamat: Prabowo Mulai Lucuti 9 Naga
Fakta Pembunuhan Anti Puspita Sari, Ibu Hamil Tewas Usai Check In Hotel dengan Pria Lain, Suami Syok
PSI Tunda Spill Nama Bapak J, Takut Kalah Viral dari Menkeu Purbaya?