Ahmad Ali Heran PSI Dua Kali Tak Lolos Senayan padahal Sudah Jual Nama Jokowi: Yang Bodoh Siapa?

- Sabtu, 22 November 2025 | 17:50 WIB
Ahmad Ali Heran PSI Dua Kali Tak Lolos Senayan padahal Sudah Jual Nama Jokowi: Yang Bodoh Siapa?




NARASIBARU.COM - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tak pernah mengelak bahwa pengurus dan kadernya menjadikan sosok Joko Widodo alias Jokowi sebagai panutan


Bahkan, sosok Jokowi kerap dijadikan 'simbol' bagi para kader partai itu dalam berpolitik.



Dalam dua kali pemilu, Jokowi juga dijadikan 'icon' partai itu untuk mencoba mendulang suara


Namun, upaya tersebut rupanya tidak mampu mengangkat derajat PSI sebagai partai politik papan atas di Indonesia.


Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali heran dengan fakta tersebut.


Dia mempertanyakan, mengapa PSI tidak pernah lolos pemilu meski sudah  menjual nama Jokowi


Di sisi lain, partai lain yang juga membawa-bawa Jokowi bisa lolos ke Parlemen.


Hal tersebut disampaikan Ali saat memberi arahan dalam Rakorwil PSI Se-Sultra di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (21/11/2025).



"11 tahun, dua kali pemilu kita tidak lolos. Karena kenapa? Kita selalu membawa-bawa...dua kali kita ikut pemilu, menjual nama Pak Jokowi. Dua kali kita ikut pemilu, memasang foto Pak Jokowi," ujar Ali dilansir dari Kompas.com


"Tapi, partai-partai lain, yang membawa Pak Jokowi, semua lolos, hanya PSI yang tidak lolos. Siapa yang bodoh, kita atau mereka, atau partai-partai lain? Siapa?" sambung dia.




Ali menyebut, PSI tidak ada apa-apanya tanpa Jokowi.


Sebab, kata dia, sejarah sudah mencatat perjalanan PSI yang selalu membawa sosok Jokowi. Ali pun menekankan bahwa Jokowi adalah emas.


Dia berharap, PSI bisa melahirkan Jokowi-Jokowi muda ke depannya.


 "Ini pelajaran bagi kalian kader PSI. Ini emas, ini adalah contoh hidup bagi para politisi. Dan kita mau dari Partai Solidaritas Indonesia, akan lahir Jokowi-Jokowi muda, paling tidak di Sulawesi Tenggara," ucap Ali. Ali meyakini, PSI akan melahirkan politisi muda dari kampung dan desa, persis seperti Jokowi

 


Halaman:

Komentar