Ubah Rukun Islam Hingga Ibadah Haji ke Indramayu, Ken Setiawan Beberkan Gerakan Al Zaytun

- Senin, 15 Mei 2023 | 13:20 WIB
Ubah Rukun Islam Hingga Ibadah Haji ke Indramayu, Ken Setiawan Beberkan Gerakan Al Zaytun

"Saya dulu justru itu dulu waktu baru berdiri santrinya baru belasan ribu, saya masuk ke situ, ternyata Al-Zaytun itu susah, tidak transparan, sumber dana dari mana? Dari umat Islam. Ini alirannya apa? Kita ya pokoknya pakai aliran Islam. Gak ada aliran Ahlusunah Waljamaah, pahamnya siapa-siapa gak ada," jelas Satori.


"Karena itu kami tidak pahami tentang Al-Zaytun. Dan kami lebih baik diam daripada ada semacam konflik horizontal antara sesama umat Islam," sambung dia.


4. Pendiri Ponpes Al-Zaytun Tuai Kontroversi


Al-Zaytun sendiri merupakan pesantren yang dibangun oleh Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) pada 13 Agustus 1996 dan diresmikan Presiden ketiga Indonesia, B.J. Habibie pada 27 Agustus 1999.


Di balik berdirinya Ponpes Al-Zaytun, ada sosok pendirinya yang kerap menuai kontroversi. Dia adalah Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang atau Panji Gumilang. Tercatat dia sempat dikaitkan sebagai Imam Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah (KW) 9 pada 2011 lalu.


Namun, Panji yang menjadi pimpinan Ponpes Al-Zaytun ini dengan tegas membantah dirinya sebagai Abu Toto, seperti apa yang disebut sebagai petinggi NII KW 9.


5. MUI Jabar Minta Ponpes Al-Zaytun Diselidiki


Sekretaris MUI Jabar Rafani Akhyar mendorong aparat dan pihak terkait segera menanyakan maksud pihak Al-Zaytun menggelar salat tak biasa itu. Sebab hal tersebut menimbulkan kegaduhan di masyarakat.


"Ini tiba-tiba muncul hal kontroversi, kan bisa membuat gaduh. Jadi ya patut diselidiki lah, mungkin oleh aparat bisa ditanya ke pimpinan Al-Zaytun apa maksudnya gitu, karena membuat gaduh kan ramai di medsos ya," kata Rafani saat dihubungi, Senin (24/4).


Selain itu, MUI bakal mendalami pelaksanaan salat Idul Fitri dengan mencampur jamaah laki-laki dan perempuan. Menurutnya hal ini harus segera dilakukan untuk meredam kegaduhan di masyarakat.


"Jadi nanti MUI juga akan mendalami, tapi aparat saya kira tidak salah kalau ya menanyakan ke pimpinan Al-Zaytun itu. (Mendorong aparat gali informasi?), iya gali informasi," tegasnya.


6. Disebut Aliansi DI/TII


Rafani juga mengatakan asal-muasal dana untuk membangun pesantren di lahan seluas 1.200 hektare itu hingga kini belum jelas. Rafani juga menyebut Al-Zaytun punya kaitan dengan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).


"Al-Zaytun ini kontroversi dari sejak hadir ya. Pertama ya aliansi mereka terhadap DI TII ya, itu kontroversi. Mereka itu disinyalir sebagai NII KW 9 kan. Itu kan belum tuntas," ungkapnya.


"Terus kemudian pendanaan yah, mereka bisa membangun sekaligus dengan bangunan luar biasa, bahkan alat-alat buatan Jerman itukan belum tuntas dari mana, belum jelas," lanjut dia.


7. Terlibat Kasus Pemalsuan Dokumen


Al-Zaytun sempat terseret kasus pemalsuan dokumen. Pemlasuan dokumen itu diduga dilakukan oleh Panji Gumilang dan ditangani langsung oleh Bareskrim Mabes Polri.


Kasus ini pun bergulir hingga ke meja hijau. Di pengadilan, Panji divonis 10 bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Indramayu pada Mei 2012.


8. Guru Ponpes Al-Zaytun Polisikan Panji Gumilang


Dilaporkan juga, guru-guru Al-Zaytun sempat mempolisikan Panji Gumilang pada 2017. Saat itu, Panji dinilai telah melakukan dugaan penghinaan dan pelecehan terhadap guru.


Adapun dugaan penghinaan dan pelecehan yang dilakukan Panji Gumilang yaitu menyuruh para guru membuat surat pengajuan untuk mengajar di tahun ajaran baru. Para guru keberatan dengan aturan ini.


Tidak hanya itu, pada kesempatan zikir Jumat, 18 November 2016, Panji Gumilang juga menyampaikan pernyataan yang menyakiti hati para guru. Panji Gumilang menyebut banyak guru yang pemikirannya bermasalah. [IndonesiaToday/Fajar]

Sumber:


Halaman:

Komentar